Pembangunan di Aceh bertujuan meningkatkan kesejahteraan, meskipun tantangan seperti keterbatasan lapangan kerja dan peningkatan dependency ratio akibat pertumbuhan penduduk 2,32% per tahun masih menghambat. Keberhasilan tercermin dari penurunan pengangguran dari 6,59% pada 2020 menjadi 6,03% pada 2023 dan peningkatan IPM hingga 74,70 pada 2023, menunjukkan tantangan dan peluang dalam pembangunan Aceh. Penelitian ini menganalisis pengaruh angka beban ketergantungan, tingkat pengangguran, dan angka harapan hidup terhadap pertumbuhan ekonomi di Aceh (2020–2023) dengan pendekatan kuantitatif dan perspektif Maqasid Syariah. Data panel sekunder dari 23 kabupaten/kota dianalisis menggunakan regresi data panel melalui Eviews 10. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ketiga variabel independen berpengaruh signifikan secara parsial dan simultan terhadap pertumbuhan ekonomi. Dalam konteks Maqasid Syariah, temuan ini relevan dengan prinsip Hifz al-Mal dan Hifz al-Nafs, yang menekankan pentingnya kesejahteraan dan keadilan sosial