Fenomena penyalahgunaan NAPZA (Narkotika, Psikotropika dan Zat Adiktif) dapat menyebabkan ketergantungan. Penyalahgunaan NAPZA, salah satunya adalah mengkonsumsi lem cap kambing. Efek penyalahgunaan NAPZA (termasuk lem cap kambing dapat merusak fisik dan mental penggunanya. Dalam Hukum Islam dilarang mengkonsumsi Zat yang memabukkan karena dapat berdampak negatif bagi penggunanya. Penyalahgunaan NAPZA, Khususnya lem cap kambing kian meningkat di Banda Aceh, terkhusus di Gampong Ilie Kec, Ulee Kareng, Kota Banda Aceh, yang dilakukan oleh kalangan anak-anak di bawah umur. Penanggulangan penyalahgunaan NAPZA, khususnya lem cap kambing memerlukan rehabilitasi dan dukungan sosial agar penggunanya dapat pulih kembali. Penelitian ini akan memfokuskan pada dua permasalahan yang akan dibahas berikut ini: 1.) Bagaimana upaya yang dilakukan dalam penanggulangan penyalahgunaan NAPZA (lem cap kambing) oleh anak di bawah umur di Desa Ilie, Kec, Ulee Kareng Kota Banda Aceh, 2.) Bagaimana pandangan Hukum Islam terhadap penanggulangan penyalahgunaan NAPZA (lem cap kambing) oleh anak di bawah umur. Penelitian ini merupakan Penelitian Hukum Empiris dengan mengumpulkan data dari lapangan. Hasil Penelitian menunjukkan bahwa 1.) Upaya penanggulangan mencakup; edukasi bahaya NAPZA, pengawasan ketat, serta pemberdayaan dengan pemahaman agama baik masyarakat maupun keluarga untuk melindungi anak-anak dari penyalahgunaan tersebut. 2.) Dalam Pandangan Hukum Islam, penyalahgunaan NAPZA yang terjadi yang dilakukan oleh anak di bawah umur di Desa Ilie Kec, Ulee Kareng Kota Banda Aceh termasuk perbuatan yang terlarang karena mengandung unsur memabukkan dan upaya yang dilakukan itu sudah sesuai dengan petunjuk Hukum Islam, yang disebutkan dalam hadis nabi yaitu merubah kejahatan dengan tangan, atau dengan lisan, atau dengan hati.