Furlough secara ekonomi merupakan hal yang harus dilakukan oleh PT Usaha Sepakat Maju Bersama Banda Aceh sebagai konsekuensi untuk tidak membebani perusahaan sehingga mengakibatkan kerugian. Namun disatu sisi, furlough ini juga memberikan pengaruh terhadap kesejahteraan karyawan dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari karena pendapatan yang seharusnya diterima oleh karyawan bernilai penuh namun akibat diterapkannya furlough maka pendapatan otomatis berkurang nilainya. Penelitian ini penting dilakukan untuk menganalisis kebijakan dan eksistensi perlindungan hukum yang dilakukan oleh PT Usaha Sepakat Maju Bersama Banda Aceh terhadap karyawan selama masa furlough, mengevaluasi kesejahteraan karyawan dengan mempertimbangkan kemampuan finansial perusahaan serta mengkaji kebijakan tersebut dari perspektif ijarah ‘ala al-amal. Dalam riset ini penulis menggunakan pendekatan yuridis empiris dan jenis penelitian deskriptif dengan teknik pengumpulan data melalui wawancara dan dokumentasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kebijakan furlough yang diterapkan oleh PT Usaha Sepakat Maju Banda Aceh dilakukan atas dasar upaya mempertahankan perusahaan dari kondisi perekonomian yang tidak stabil. Dengan evaluasi yang dilakukan perusahaan terhadap kesejahteraan karyawan bahwa perusahaan berupaya untuk memberikan bantuan dalam bentuk tunjangan sosial namun keterbatasan finansial menjadi rintangan bagi perusahaan dalam memenuhi kebutuhan karyawan secara optimal. Dalam konteks ijarah ‘ala al-‘amal perusahaan seharusnya tetap memperhatikan kesejahteraan karyawan dengan memberikan kompensasi yang lebih layak sehingga kebijakan yang diterapkan lebih sesuai dengan akad ijarah ‘ala al-‘amal.