Sistem penganggaran dan pembayaran ujrah bagi atlet, mengalami kendala akibat keterlambatan pencairan dana dari pemerintah. Keterlambatan pengesahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Aceh (APBA) berdampak pada penundaan pembayaran uang saku atlet, yang seharusnya diterima setiap bulan. Akibatnya realisasi hak-hak atlet masih belum optimal. Penelitian ini penting dilakukan untuk meriset secara aktual dan spesifik tentang pengoptimalan distribusi dana yang efisien pada peningkatan prestasi atlet, penerapan konsep ujrah terhadap realisasi hak atlet pada penganggaran biaya training center PON XXI Aceh dan tinjauan Undang-undang Nomor 11 Tahun 2022 tentang Keolahragaan pada penganggaran biaya training center. Dalam riset ini penulis menggunakan pendekatan yuridis empiris, dan jenis penelitian deskriptif dengan teknik pengumpulan data melalui wawancara dan data dokumentasi. Hasil penelitian ini bahwa pembayaran uang saku kepada setiap atlet direalisasikan setiap bulan, yang berkisar dalam rentang tanggal 15 hingga 20 dalam setiap bulan. Namun, dikarenakan proses pencairan dana dari pemerintah mengalami keterlambatan yang menyebabkan pembayaran ujrah kepada para atlet juga mengalami penundaan (rapel), sehingga pihak KONI Aceh tidak dapat merealisasikan hak atlet dalam hal pembayaran uang saku kepada atlet dengan tepat waktu. Hal ini mengakibatkan hak-hak atlet tidak dapat direalisasikan sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan dan tidak dapat memenuhi kebutuhan sehari-hari.