Sistem Eksekusi dalam pembiayaan merupakan upaya penanganan dan
penyelesaian masalah wanprestasi konsumen yang dilakukan oleh PT Federal
Internasional Finance dalam hal konsumen melakukan wanprestasi berupa
keterlambatan dalam pembayaran angsuran. Penarikan kendaraan motor (barang
jaminan) ini sangat meresahkan debitur di sebabkan debitur merasa telah di rampas
haknya hanya karna ketidak-mampuannya dalam menjalankan kewajibannya untuk
membayar tunggakan dan eksekusi ini terkadang tidak berjalan dengan kondusif
karena penolakan dari beberapa pihak. Penelitian ini bertujuan untuk mencari
jawaban dari persoalan pokok, yaitu Bagaimanakah sistem eksekusi objek transaksi
jual beli murabahah pada penyelesaian wanprestasi debitur di FIF Syariah Cabang
Banda Aceh dan tinjaun hukum Islam terhadap praktik tersebut. Penulisan ini
menggunakan metode penelitian deskriptif analisis, pengumpulan data
menggunakan library dan field reseach, teknik pengumpulan data dengan
wawancara dan dokumentasi. Hasil penelitian yang di dapatkan bahwa pihak PT
Federal Internasional Finance tidak langsung mengeksekusi barang jaminan, dan
seandainya terjadi wanprestasi debitur seperti macet atau menunggak dalam
pembayaran maka akan di berikan peringatan/somasi ke-1 dan ke-2 hingga ke-3
kalinya, dan jika debitur sudah tidak memiliki i’tikad baik maka kemudian jaminan
dari nasabah debitur di eksekusi oleh Debt Collector yang mana ini dalam beberapa
hal masih bertentangan dengan yang di Syariatkan di dalam Hukum Islam.