Siti Arifah, 210303054 (2025) Menikahi Wanita Hamil Di Luar Nikah Menurut Perspektif Wahbah Zuh̩Aylī Dan Teungku Muhammad Hasbi Ash-Shiddieqy Tinjauan Surah Al-Nūr Ayat 3. Other thesis, Uin Ar-raniry.
![[thumbnail of membahas tentang menikahi wanita hamil di luar nikah]](https://repository.ar-raniry.ac.id/style/images/fileicons/text.png)
SKRIPSI ARIFAH BAB 1.pdf - Published Version
Available under License Creative Commons Attribution.
Download (4MB)
![[thumbnail of membahas tentang menikahi wanita hamil di luar nikah]](https://repository.ar-raniry.ac.id/style/images/fileicons/text.png)
SKRIPSI ARIFAH FINISHING.pdf - Published Version
Available under License Creative Commons Attribution.
Download (4MB)
Abstract
Pada dasarnya pernikahan merupakan salah satu sunnah yang dianjurkan untuk dilakukan setiap umat Nabi Muhammad saw. Tentunya setiap orang menginginkan pasangan hidup yang baik dan juga shaleh sebagaimana yang dianjurkan oleh agama agar dapat melahirkan keluarga yang sakinah mawaddah warahmah. Oleh karena itu, penulis tertarik untuk meneliti bagaimana pernikahan yang dilakukan oleh wanita hamil di luar nikah karena adanya perzinaan menurut pandangan mufassir dari segi tafsirannya. Pandangan mufassir yang akan peneliti gunakan yaitu Wahbah Zuḥaylī dan Teungku Muhammad Hasbi Ash-Shiddieqy. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana penafsiran mengenai menikahi wanita hamil di luar nikah menurut kedua mufassir diatas serta perbandingan pendapat antara keduanya.
Metode yang akan peneliti gunakan pada penelitian ini adalah metode muqaran. Dalam hal ini penulis akan membandingkan kedua pandangan mufassir yang dipilih terkait menikahi wanita hamil di luar nikah berdasarkan dari segi penafsirannya untuk melihat perbedaan antara keduanya, walaupun pada dasarnya tidak semua perbandingan harus terkait dengan perbedaan.
Adapun hasil dari penelitian yang ditemukan diantaranya ialah, ternyata pandangan para mufassir terkait menikahi wanita yang sedang hamil di luar nikah karena perbuatan zina mempunyai pandangan yang berbeda, ada yang memperbolehkan untuk melakukan akad tersebut dan menganggapnya sah hanya dengan syarat keduanya sama-sama sudah bertobat dari perbuatannya serta ada juga yang mengganggap tidak boleh wanita yang sedang hamil melakukan pernikahan, pernikahan boleh terjadi ketika wanita tersebut telah melakukan masa iddah nya tetapi ada juga sebagian mufassir lainnya yang berpendapat bahwa massa iddah hanya berlaku bagi wanita yang hamil karena adanya ikatan pernikahan.
Item Type: | Thesis (Other) |
---|---|
Subjects: | 200 Religion (Agama) > 297 Islam > 2X4 Fiqih > 2X4.3 Hukum Perkawinan (Munakahat) > 2X4.31 Nikah |
Divisions: | Fakultas Ushuluddin dan Filsafat > S1 Ilmu Al-Quran dan Tafsir |
Depositing User: | Siti Arifah |
Date Deposited: | 28 Apr 2025 07:20 |
Last Modified: | 28 Apr 2025 07:20 |
URI: | https://repository.ar-raniry.ac.id/id/eprint/44457 |