Pelindungan Hukum Terhadap Aset Masjid Di Kec. Simpang Tiga Aceh Besar Menurut Konsep Wakaf (Studi Tentang Pengembalian Status Tanah Masjid Di Kemukiman Ateuk Kec. Simpang Tiga Dalam Putusan Hakim No. 153/Pdt.G/2023/MS.Jth)

Warda Arifa, 210102225 (2025) Pelindungan Hukum Terhadap Aset Masjid Di Kec. Simpang Tiga Aceh Besar Menurut Konsep Wakaf (Studi Tentang Pengembalian Status Tanah Masjid Di Kemukiman Ateuk Kec. Simpang Tiga Dalam Putusan Hakim No. 153/Pdt.G/2023/MS.Jth). Other thesis, Universitas Islam Negeri Ar-Raniry.

[thumbnail of Perlindungan Hukum Terhadap Aset Masjid] Text (Perlindungan Hukum Terhadap Aset Masjid)
SKRIPSI WARDA ARIFA.pdf - Published Version
Restricted to Repository staff only
Available under License Creative Commons Attribution.

Download (3MB)
[thumbnail of Perlindungan Hukum Terhadap Aset Masjid] Text (Perlindungan Hukum Terhadap Aset Masjid)
SKRIPSI WARDA ARIFA - Copy.pdf - Published Version
Available under License Creative Commons Attribution.

Download (3MB)

Abstract

Di Kecamatan Simpang Tiga Aceh Besar, tepatnya di Desa Ateuk Lam Ura terjadi sengketa pengalihan kepemilikan aset tanah masjid yang terjadi antara pihak Aparatur Desa Ateuk Lam Ura dengan Pihak Kemasjidan Al-Munawwarah. Di akhiri dengan putusan Mahkamah Syar’iyah No. 153/Pdt.G/2023/MS.Jth yang hasil putusannya memenangkan pihak Kemasjidan Al-munawwarah. Penelitian ini menggunakan dua pertanyaan. Pertama, apa faktor yang melatarbelakangi putusan hakim No. 153/Pdt.G/2023/MS.Jth. kedua, bagaimana pelindungan hukum terhadap aset masjid di Kecamatan Simpang Tiga Aceh Besar. Data yang digunakan adalah putusan Mahkamah Syar’iyah No. 153/Pdt.G/2023/MS.Jth dan hasil wawancara dengan beberapa tokoh masyarakat. Hasil penelitian ini menunjukkan pertama, keputusan Majelis Hakim untuk membatalkan hibah tentang pengalihan aset tanah masjid dan mengembalikan aset tersebut kepada pihak masjid dengan dikelola bersama oleh keenam Desa Ateuk di Kecamatan Simpang Tiga adalah keputusan yang tepat. Kedua, aset tanah masjid ini memiliki kelemahan yang signifikan, yaitu tidak memiliki data dokumentasi yang jelas dan lengkap, hal ini membuat aset tanah tersebut rentan terhadap klaim ilegal. Meskipun dalam persidangan para tergugat memiliki akta hibah sebagai bukti dokumentasi yang jelas. Namun, para tergugat tidak dapat membuktikan bahwa data hibah yang dijadikan akta hibah tersebut sah secara hukum dan berdasarkan keterangan saksi-saksi di persidangan menyatakan bahwa aset ini milik penguasaan masjid Al-Munawwarah. Artinya pihak masjid memiliki hak yang kuat dan dapat mengajukan klaim atau pembelaan hukum terhadap pihak-pihak yang mencoba mengganggu hak kepemilikan tersebut.

Item Type: Thesis (Other)
Subjects: 200 Religion (Agama) > 297 Islam > 2X4 Fiqih > 2X4.2 Mu'amalat > 2X4.232 Tanah
Divisions: Fakultas Syariah dan Hukum > S1 Hukum Ekonomi Syariah
Depositing User: Warda Arifa
Date Deposited: 29 Apr 2025 03:29
Last Modified: 29 Apr 2025 03:29
URI: https://repository.ar-raniry.ac.id/id/eprint/44464

Actions (login required)

View Item
View Item