Peran Perempuan Dalam Pelaksanaan Mango Pada Suatu Besinte di Kecamatan Kebayakan Aceh Tengah

Susilawati, 170501010 (2024) Peran Perempuan Dalam Pelaksanaan Mango Pada Suatu Besinte di Kecamatan Kebayakan Aceh Tengah. Other thesis, UIN Ar-raniry.

[thumbnail of Peran Perempuan, Mango, Kecamatan Kebayakan] Text (Peran Perempuan, Mango, Kecamatan Kebayakan)
Susilawati, 170501010, FAH, SKI, 082256798712.pdf - Published Version
Available under License Creative Commons Attribution.

Download (5MB)
[thumbnail of Peran Perempuan, Mango, Kecamatan Kebayakan] Text (Peran Perempuan, Mango, Kecamatan Kebayakan)
Susilawati, 170501010, FAH, SKI.pdf - Published Version
Restricted to Repository staff only
Available under License Creative Commons Attribution.

Download (5MB)

Abstract

Skripsi ini berjudul “Peran Perempuan Dalam Pelaksanaan Mango Pada Suatu Besinte di Kecamatan Kebayakan Aceh Tengah”. Sejarah adanya mango ini dalam masyarakat Gayo di Kecamatan kebayakan tidak dapat dipastikan kapan mulanya dan alasan terbentuknya. Namun, kebiasaan tersebut dapat dikatakan sudah menjadi suatu ciri khas budaya Gayo yang diwarisi oleh nenek moyang masyarakat Gayo. Kajian ini bertujuan untuk mengatahui sejarah mango dalam besinte di dalam masyarakat Suku Gayo di Kecamatan Kebayakan; untuk mengetahui proses dan tahapan pelaksanaan mango dalam besinte di dalam masyarakat Suku Gayo Kecamatan Kebayakan; serta peran penting perempuan di dalam pelaksanaan mango pada masyarakat Suku Gayo Kecamatan Kebayakan. Metode penelitian yang digunakan metode kualitatif, teknik pengumpulan data melalui telaah dokumentasi, observasi dan wawancara. Hasil penelitian menunjukkan bahwa awal mula diberlakukannya kegiatan mango ini ialah disaat terbentuknya Kecamatan Kebayakan, khususnya Desa Bukit Sama yaitu pada tahun 1964. Mango ini telah dijalankan sejak masa nenek monyang dan terus dilakukan hingga saat ini di seluruh Aceh Tengah, dan kini tercatat bahwa 14 kecamatan dan 295 desa di Aceh Tengah yang sudah menjalankan tradisi mango tesebut. Tahapan dan proses mengundang dalam masyarakat Gayo terdiri dari: musyawarah (rapat saudare) dan mempersiapkan alat dan benda untuk mango yaitu berupa batil tembuge yang berisikan daun sirih, buah pinang, bunga lawang, kacu, dan bako, dan tropos kopi yang di bungkus dengan menggunakan kain kerawang. Perempuan dikenal dengan memiliki sifat yang lembut, berperasaan dibandingkan laki-laki. Pandangan tersebutlah menjadikan perempuan dijadikan sebagai peran penting dalam menjalankan tradisi mango di Kecamatan Kebayakan, Aceh Tengah

Item Type: Thesis (Other)
Subjects: 300 Sociology and Anthropology (Sosiologi dan Antropologi) > 360 Social Problems and Services (Permasalahan dan Kesejahteraan Sosial) > 362 Masalah dan pelayanan kesejahteraan sosial
Divisions: Fakultas Adab dan Humaniora > S1 Sejarah dan Kebudayaan Islam
Depositing User: Susilawati Susilawati
Date Deposited: 28 Apr 2025 07:45
Last Modified: 28 Apr 2025 07:45
URI: https://repository.ar-raniry.ac.id/id/eprint/44467

Actions (login required)

View Item
View Item