YouTube merupakan salah satu media sosial yang banyak digunakan. Di dalam YouTube khalayak dapat berkreasi, berekspresi dan bebas dalam memproduksi jenis konten video. Hal ini menjadikan banyaknya muncul konten di YouTube yang tidak menggunakan etika komunikasi Islam dalam penggunaan bahasa. Permasalahan ini juga terdapat pada YouTube animasi Tekotok. Dengan demikian, tujuan dari penelitian ini untuk menganalisis penggunaan bahasa verbal dan nonverbal dari konteks etika komunikasi Islam yang melanggar prinsip qaulan ma’rufa. Metode penelitian yang digunakan adalah analisis wacana dengan pendekatan kualitatif dan jenis penelitian deskriptif analisis. Data dikumpulkan melalui observasi partisipan dan dokumentasi pada konten animasi Tekotok. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat penggunaan bahasa verbal dan nonverbal yang tidak sesuai dengan etika komunikasi Islam dan prinsip qaulan ma’rufa. Contohnya seperti bahasa verbal “bego”, “tolol”, “goblok” dan bahasa nonverbal seperti membentak, memukul, menampar dan sebagainya. Selain itu, dalam konteks teori interaksi simbolik, banyak ditemukan ketidaksesuaian penggunaan bahasa verbal dan nonverbal dengan etika komunikasi Islam dan qaulan ma’rufa yang diperlihatkan dalam setiap video. Dari bahasa yang disampaikan pada setiap konten animasi Tekotok mengandung bahasa kasar, umpatan, makian, tindakan kekerasan pada lawan bicara, sehingga dapat mempengaruhi seseorang ataupun khalayak secara psikologinya.