Bagi PKB, Pemilu 2024 menjadi pengalaman kedua mereka dalam mengikuti Pemilihan Umum, setelah pertama kali berpartisipasi dalam Pemilu 2004. Pemilihan umum merupakan elemen kunci dalam demokrasi, di mana partai politik berperan penting dalam meningkatkan partisipasi masyarakat. Sebagai salah satu partai yang aktif dalam politik nasional, PKB berupaya meningkatkan perolehan kursi di DPRK Aceh Besar melalui strategi politik yang lebih terstruktur. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis strategi PKB dalam meningkatkan perolehan kursi serta mengidentifikasi tantangan utama yang dihadapi, termasuk ketidakpastian politik dan pengaruh money politics, serta bagaimana PKB merumuskan strategi kampanye dan mobilisasi pemilih untuk mengatasinya. Metode penelitian yang digunakan adalah pendekatan kualitatif dengan teknik pengumpulan data melalui wawancara, observasi, dan dokumentasi. Strategi ofensif meliputi pembentukan tim relawan, kampanye door-to-door, serta program sosial seperti pengobatan gratis bulanan. Di sisi lain, strategi defensif difokuskan pada penguatan kader, peningkatan kapasitas relawan, serta menjalin hubungan erat dengan komunitas NU dan tokoh agama. Hasil penelitian menunjukkan bahwa meskipun strategi ofensif dan defensif telah diterapkan, efektivitasnya masih terkendala oleh ketidakstabilan politik, money politics, serta kekecewaan pemilih terhadap kinerja partai sebelumnya. Faktor pendukungnya meliputi keterlibatan ulama, respons positif terhadap program sosial, serta komunikasi politik yang lebih inklusif.