Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara kepribadian Neuroticism dengan School Well-Being pada siswa SMAN 1 Darul Aman Kabupaten Aceh Timur. Neuroticism merupakan salah satu dimensi kepribadian dalam teori Big Five yang menggambarkan kecenderungan individu untuk mengalami emosi negatif seperti kecemasan, kemarahan, dan frustasi. Sementara itu, School Well-Being mengacu pada tingkat kesejahteraan siswa dalam konteks lingkungan sekolah, yang mencakup aspek kondisi sekolah, hubungan sosial, pemenuhan diri, dan status kesehatan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode korelasional. Populasi dalam penelitian ini berjumlah 408 siswa, dan sampel ditentukan sebanyak 202 siswa menggunakan rumus Slovin dan teknik proportionate stratified random sampling. Instrumen pengumpulan data berupa skala Neuroticism yang disusun berdasarkan teori Costa dan McCrae (1992), serta skala School Well-Being berdasarkan teori Konu dan Rimpela (2002). Teknik analisis data yang digunakan adalah uji korelasi Spearman’s rho dengan bantuan program SPSS versi 25.0 for Windows. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan negatif yang signifikan antara kepribadian Neuroticism dengan School Well-Being siswa, dengan nilai koefisien korelasi sebesar -0,482 dan signifikansi sebesar 0,000 (p < 0,01). Artinya, semakin tinggi tingkat Neuroticism siswa, maka semakin rendah tingkat School Well-Being yang dirasakan, dan sebaliknya. Berdasarkan temuan tersebut, hipotesis yang menyatakan terdapat hubungan signifikan antara kedua variabel diterima. Penelitian ini menunjukkan bahwa aspek kepribadian berperan penting dalam kesejahteraan siswa di lingkungan sekolah, sehingga intervensi psikologis untuk menurunkan tingkat neuroticism dapat menjadi strategi yang efektif dalam meningkatkan kesejahteraan sekolah siswa.