Beasiswa tugas belajar dibebastugaskan yang dikhususkan untuk ASN Pemerintah Aceh bertujuan untuk meningkatkan skill dan capacity building serta mewujudkan good governance. Namun, pendanaan yang disalurkan untuk BPSDM Aceh sudah mengalami penurunan yang menyebabkan BPSDM Aceh harus membuat kebijakan dalam mengelola beasiswa untuk ASN. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji sistem BPSDM Aceh terhadap realisasi beasiswa untuk ASN, manajemen pendanaan yang dikelola oleh BPSDM Aceh dalam menghadapi penurunan anggaran, serta analisis konsep milk al-daulah terhadap peran dan kebijakan BPSDM pada pengelolaan anggaran beasiswa. Prosedur penelitian yang digunakan yaitu pendekatan yuridis normatif, dengan menggunakan data kualitatif secara deskriptif analisis, berupa wawancara dengan pihak terkait dan dokumentasi. Hasil penelitian bahwa realisasi anggaran program beasiswa dilaksanakan oleh BPSDM Aceh sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan Standar Operaional Prosedur yang ditetapkan, serta dialokasikan berdasarkan kebijakan anggaran tahunan yang tercantum dalam RAB. Dalam menghadapi penurunan alokasi anggaran, BPSDM Aceh telah mengeliminasi beberapa program beasiswa tugas belajar bagi ASN yang dibebastugaskan dan sekarang ini hanya dialokasikan beasiswa dengan memprioritaskan kelanjutan studi bagi penerima beasiswa di kalangan ASN Aceh yang sedang menempuh pendidikan. Upaya tersebut dilakukan sebagai strategi adaptif untuk mengatasi keterbatasan pendanaan. Dalam perspektif milk al-daulah, pengelolaan beasiswa dengan memanfaatkan anggaran pemerintah merupakan bentuk optimalisasi APBA untuk meningkatkan kompetensi ASN sehingga kinerjanya lebih profesional dan optimal untuk melayani masyarakat. Efektivitas realisasi anggaran memerlukan peningkatan dalam aspek manajemen dan koordinasi guna memastikan tercapainya tujuan pembangunan sumber daya manusia yang profesional dan berkualitas di Aceh.