Kriminalitas merupakan masalah sosial yang dapat mengganggu ketertiban dan keamanan masyarakat, sehingga diperlukan peran aktif pemerintah desa dalam pencegahannya. Namun, beberapa faktor penghambat seperti rendahnya partisipasi masyarakat dan keterbatasan sumber daya keamanan memengaruhi efektivitas strategi yang diterapkan. Penelitian ini membahas tentang strategi yang diterapkan oleh pemerintah Desa Blang Krueng di Kecamatan Baitussalam, Kabupaten Aceh Besar, dalam upaya meminimalisir tindakan kriminalitas di desa tersebut. Strategi pemerintahan Desa mencakup sosialisasi bahaya kriminalitas, penguatan sistem keamanan melalui ronda malam, dan kerjasama dengan aparat penegak hukum. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bentuk-bentuk kriminalitas, strategi-strategi pemerintah Desa dalam meminimalisir tindakan kriminalitas, dan faktor-faktor penghambat pemerintah desa dalam meminimalisir kondisi kriminalitas. Metode yang digunakan adalah penelitian lapangan (field research) yang berusaha dengan maksimal untuk mengungkapkan fakta di lapangan secara kualitatif melalui metode ilmiah dengan subjek penelitian atau teknik pengumpulan sampel, di mana data diperoleh melalui wawancara terstruktur, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa bentuk-bentuk kriminalitas yang paling umum di Desa Blang Krueng antara lain pencurian, KDRT (kekerasan dalam rumah tangga), khalwat (mesum), dan narkoba dalam skala kecil. Pemerintah desa menerapkan berbagai strategi pencegahan, seperti meningkatkan patroli keamanan, melibatkan masyarakat dalam sistem keamanan lingkungan, mengadakan sosialisasi, dan menjalin kerja sama dengan pihak kepolisian setempat. Namun, terdapat beberapa faktor penghambat dalam penerapan strategi tersebut, termasuk keterbatasan sumber daya manusia, dan rendahnya partisipasi masyarakat. Dengan demikian, diperlukan dukungan yang lebih besar dari berbagai pihak untuk memperkuat upaya pemerintah Desa dalam menciptakan lingkungan yang aman dan kondusif bagi masyarakat.