Pendidikan tinggi menuntut kesiapan mental mahasiswa dalam menyelesaikan studi. Kesiapan ini tidak hanya bergantung pada kemampuan akademis, tetapi juga melibatkan aspek fisik, emosional, dan kognitif. Ketiga aspek ini saling berpengaruh dalam menentukan kesiapan mental mahasiswa. Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi kesiapan mental mahasiswa bimbingan konseling Islam dan mengidentifikasi berbagai upaya yang dilakukan mahasiswa untuk mempersiapkan mental mereka dalam menyelesaikan studi. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dan metode deskriptif analitis, dengan data dari sepuluh responden diperoleh melalui observasi dan wawancara. Hasil penelitian menunjukkan Hasil Penelitian: (1) Kesiapan mental mahasiswa dalam menyelesaikan studi akhir terbentuk melalui proses panjang yang dipengaruhi berbagai faktor. Untuk meningkatkannya, mahasiswa perlu mengelola waktu, menjaga kesehatan, mencari dukungan sosial, dan mengembangkan pola pikir adaptif. Dengan keseimbangan fisik, emosional, dan kognitif yang baik, mereka dapat menghadapi tantangan akademik dengan lebih tenang dan percaya diri, sehingga studi dapat diselesaikan secara optimal. (2) Upaya mahasiswa dalam meningkatkan kesiapan mental, mahasiswa mempersiapkan mental melalui strategi seperti membuat jadwal, menetapkan target realistis, berolahraga, meditasi, dan menghindari pemicu kecemasan. Mahasiswa yang mampu mengelola tantangan lebih siap dalam menyelesaikan studi.