Implementasi Fatwa Majelis Permusyawaratan Ulama Aceh Nomor 1 Tahun 2022 Tentang Penghasilan Komisi Melalui Aplikasi TikTok Live Streaming

Nabilla, 210106105 (2025) Implementasi Fatwa Majelis Permusyawaratan Ulama Aceh Nomor 1 Tahun 2022 Tentang Penghasilan Komisi Melalui Aplikasi TikTok Live Streaming. Other thesis, UIN Ar-Raniry Banda Aceh.

[thumbnail of Implementasi Fatwa Majelis Permusyawaratan Ulama Aceh] Text (Implementasi Fatwa Majelis Permusyawaratan Ulama Aceh)
Nabilla, 210106105, FSH, IH.pdf - Published Version
Restricted to Repository staff only
Available under License Creative Commons Attribution.

Download (3MB) | Request a copy
[thumbnail of Implementasi Fatwa Majelis Permusyawaratan Ulama Aceh] Text (Implementasi Fatwa Majelis Permusyawaratan Ulama Aceh)
Nabilla, 210106105, FSH, IH - Cover - bab 1.pdf - Published Version
Available under License Creative Commons Attribution.

Download (3MB)

Abstract

Pemanfaatan fitur TikTok Live Streaming telah menjadi tren baru di kalangan masyarakat Aceh sebagai sarana hiburan dan perolehan pendapatan. Namun, praktik ini seringkali memunculkan konten yang bertentangan dengan nilai-nilai syariat Islam, seperti mempertontonkan aurat, interaksi bebas antar lawan jenis, serta aktivitas yang menjurus kepada kemaksiatan. Menanggapi fenomena ini, Majelis Permusyawaratan Ulama (MPU) Aceh menerbitkan Fatwa Nomor 1 Tahun 2022 yang mengatur batasan syar’i dalam penggunaan TikTok Live Streaming. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis implementasi fatwa tersebut dan menilai tingkat kepatuhan masyarakat terhadapnya. Metode yang digunakan adalah kualitatif dengan pendekatan yuridis-empiris. Data diperoleh melalui wawancara dengan host TikTok Live, observasi langsung terhadap aktivitas live streaming, serta dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat kepatuhan masyarakat terhadap fatwa masih rendah. Banyak pengguna belum memahami isi dan tujuan fatwa secara menyeluruh. Faktor yang memengaruhi rendahnya kepatuhan meliputi kurangnya sosialisasi, lemahnya pengawasan, tidak adanya sanksi yang mengikat, rendahnya literasi syariah digital, dan tingginya motivasi ekonomi. Penelitian ini merekomendasikan penguatan peran MPU, pemerintah, dan tokoh agama dalam menyosialisasikan fatwa secara masif serta menyusun regulasi pendukung. Kesadaran masyarakat untuk memproduksi konten yang sesuai dengan prinsip syariat juga menjadi kunci agar media sosial tidak melenceng dari nilai-nilai Islam.

Item Type: Thesis (Other)
Uncontrolled Keywords: Hukum Islam, Live Streaming, Komisi, Ju’alah, TikTok
Subjects: 200 Religion (Agama) > 297 Islam > 2X6 Sosial dan Budaya > 2X6.6 Organisasi > 2X6.61 MUI
300 Sociology and Anthropology (Sosiologi dan Antropologi) > 340 Law/Ilmu Hukum
Divisions: Fakultas Syariah dan Hukum > S1 Ilmu Hukum
Depositing User: Nabilla Nabilla
Date Deposited: 29 Apr 2025 08:56
Last Modified: 29 Apr 2025 08:56
URI: https://repository.ar-raniry.ac.id/id/eprint/44645

Actions (login required)

View Item
View Item