Penelitian ini mengidentifikasi kendala, efektivitas, dan dampak penggunaan Sistem Informasi Partai Politik (SIPOL) dalam pencalonan anggota legislatif Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten (DPRK) di Kabupaten Bireuen. Kendala utama yang ditemukan adalah keterbatasan infrastruktur internet di pedesaan, kurangnya pemahaman pengguna, serta kesalahan dalam pengisian data. Masalah ini mengurangi efektivitas SIPOL, yang seharusnya menjadi alat untuk menyederhanakan proses administrasi, meningkatkan akurasi data, dan memperkuat transparansi. Penelitian menggunakan pendekatan kualitatif-deskriptif. Data dikumpulkan melalui wawancara mendalam dengan pihak terkait, observasi lapangan, dan analisis dokumen. Pendekatan ini bertujuan untuk memahami hambatan, efektivitas, dan dampak penggunaan SIPOL secara mendalam dalam proses pencalonan legislatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa SIPOL meningkatkan akurasi data, menyederhanakan administrasi, dan memfasilitasi pengawasan. Dampak positif lainnya adalah transparansi dan akuntabilitas yang lebih baik, termasuk akses masyarakat terhadap informasi calon legislatif dan percepatan penyelesaian sengketa. Namun, kendala seperti infrastruktur internet yang terbatas, kurangnya pelatihan pengguna, dan kesalahan input data tetap ada. Rekomendasi mencakup peningkatan akses internet di wilayah terpencil, pelatihan intensif oleh KIP, serta dukungan teknis yang lebih kuat untuk partai politik, guna mengoptimalkan implementasi SIPOL.