Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara kontrol diri dengan perilaku hate speech pada siswa pengguna media sosial TikTok di MAN 4 Aceh Besar. Latar belakang penelitian ini berangkat dari fenomena maraknya perilaku ujaran kebencian di media sosial, khususnya TikTok, yang seringkali dilakukan oleh remaja sebagai respon terhadap konten yang dianggap memicu emosi negatif. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode korelasional. Sampel penelitian berjumlah 70 siswa yang dipilih menggunakan teknik purposive sampling. Pengumpulan data dilakukan menggunakan dua instrumen, yaitu skala kontrol diri dan skala perilaku hate speech, yang telah diuji validitas dan reliabilitasnya. Hasil analisis data menunjukkan tidak terdapat hubungan yang signifikan antara kontrol diri dan perilaku hate speech dengan nilai koefisien korelasi sebesar r = -0,643 dan tingkat signifikasi p= 0,074 (p<0,05) sehingga dapat dikatakan bahwa hipotesis di tolak dan dari temuan ini menunjukkan bahwa semakin tinggi tingkat kontrol diri seseorang, maka semakin rendah kecenderungannya untuk melakukan ujaran kebencian di media sosial Tiktok. Sebaliknya, rendahnya kontrol diri berkorelasi dengan meningkatnya kecenderungan berperilaku hate speech. Implikasi dari penelitian ini menunjukkan pentingnya penguatan kontrol diri dalam upaya mencegah perilaku menyimpang di media sosial, khususnya pada kalangan remaja.