Tindakan pembajakan buku yang dilakukan oleh pihak yang tidak bertanggung jawab mengakibatkan perusahaan percetakan menanggung kerugian finansial yang banyak. Masmedia Buana Pustaka telah menerapkan berbagai langkah dalam mencegah terjadinya praktik pembajakan, namun perbuatan melanggar hukum tersebut tetap dilakukan meskipun dapat merugikan banyak pihak. Berangkat dari permasalahan tersebut, penelitian ini menyajikan pertanyaan yaitu, bagaimana strategi PT Masmedia Buana Pustaka dalam memproteksi karyanya dari pembajakan dan bagaimana keberhasilan UU No. 28 Tahun 2014 dan perspektif haq al-ibtikar terhadap upaya pencegahan pembajakan yang dilakukan oleh manajemen PT Masmedia Buana Pustaka Banda Aceh. Jenis penelitian yang digunakan yaitu deskriptif analisis, pengumpulan data dilakukan dengan library research, dan menggunakan teknik pengumpulan data dengan wawancara. Hasil penelitian yang diperoleh bahwa manajemen PT Masmedia Buana Pustaka telah melakukan langkah-langkah pencegahan secara maksimal guna mereduksi pembajakan yang terjadi. Cara tersebut berupa penjualan buku melalui agen resmi yang terdaftar di PT Masmedia Buana Pustaka dan sosialisasi terhadap sekolah-sekolah yang menjadi target market penjualan Masmedia Buana Pustaka. Namun dari segi penegakan hukum, pencegahan serta perlindungan hukum hak cipta dari tindakan pembajakan dinilai tidak efektif karena efek jera yang diharapkan bagi pihak pembajakan tidak diterapkan secara maksimal. Berbagai polemik menjadikan pencegahan pembajakan tidak dapat dijalankan secara efektif, penagakan hukum yang masih lemah, kesadaran masyarakat yang belum terbangun terhadap pentingnya menghargai hak cipta dan permasalahan lainnya. Perspektif haq al-ibtikār, hak cipta dari pihak penulis wajib dilindungi serta pelanggaran terhadap hak cipta dapat dikategorikan sebagai tindakan maksiat yang disandarkan kepada tindakan pencurian sehingga dapat merugikan bagi pihak penulis maupun penerbit.