Pembiayaan kendaraan melalui skema leasing dengan akad murabahah merupakan salah satu layanan yang ditawarkan oleh Maybank Finance di Banda Aceh. Dalam akad murabahah, harga jual dan margin keuntungan disepakati sejak awal serta tidak mengalami perubahan selama masa angsuran. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui mekanisme pembayaran angsuran dalam akad murabahah yang diterapkan di Maybank Finance Banda Aceh dan bagaimana kesesuaiannya dengan prinsip-prinsip fiqh muamalah serta fatwa DSN-MUI tentang Murabahah. Penelitian ini menggunakan pendekatan yuridis normatif dan jenis penelitian kualitatif dengan teknik pengumpulan data melalui wawancara, observasi, dan dokumentasi. Data dianalisis secara deskriptif dengan mengkaji aspek normatif dan praktik di lapangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa praktik pembiayaan murabahah di Maybank Finance secara umum telah sesuai dengan prinsip-prinsip fiqh muamalah, seperti kejelasan akad, kesepakatan harga, prinsip keadilan, dan transparansi. Namun, terdapat satu aspek yang belum diterapkan, yaitu tidak adanya potongan bagi nasabah yang melakukan pelunasan lebih awal. Dalam Fatwa DSN-MUI No. 23/DSN-MUI/III/2002 dianjurkan adanya potongan sebagai bentuk keadilan dan kemaslahatan. Walaupun fatwa tersebut tidak bersifat mengikat secara hukum, namun dari sudut pandang etika muamalah, potongan pelunasan dianggap penting untuk mencerminkan prinsip tolong-menolong (ta’awun) dan keadilan antara lembaga pembiayaan dan nasabah. Oleh karena itu, diperlukan evaluasi lebih lanjut agar praktik pembiayaan yang diterapkan dapat semakin mendekati nilai-nilai ideal dalam ekonomi syariah.