Lobster merupakan komoditas pulau Simeulue yang sangat potensial untk pemasaran orientasi ekspor. Harga lobster di tingkat pedagang sangat tinggi dan cenderung dipengaruhi oleh prmintaan pasar luar negeri. Namun di tingkat nelayan, harga yang ditetapkan oleh pedagang pengepul masih rendah. Fokus permasalahan penelitian ini adalah yaitu pada relasi harga lobster di pasar internasional terhadap mekanisme harga lobster di Simeulue, sistem penetapan harga yang berstandar ekspor dan relevansinya dikalangan pedagang Simeulue, serta tinjauan konsep śa’man dalam penetapan harga jual lobster di Simeulue. riset ini menggunakan pendekatan sosioogis empiris dan jenis penelitiannya adalah deskriptif analisis, dengan teknik pengumpulan data melalui wawancara dan dokumentasi. Hasil pene;itian bahwa pihak pedagang pengepul cenderung menetapkan harga lobster di Simeulue didasarkan pada ukuran, jenis dan kualitas lobster serta harga aktual di pasar internasioal. Relasi harga dengan tingkat harga di pasar internasional dilakukan sesuai dengan wilayah pemasaran yang ditujukan untuk pasar ekspor seperti Singapura, Taiwan dan China. Pedagang pengepul menetapkan harga lobster secara sepihak tanpa negosisasi dengan nelayan. Penetapan harga dilakukan dengan memperhitungkan fluktuasi harga global, standar ekspor, biaya operasional, jenis, kualitas lobster, disparitas harga lobster di Simeulue. menurut konsep śa’man bahwa penetapan harga jual lobster yang diterapkan belum sepenuhnyamencerminka harga yang adil bagi smeua pihak yang terlibat dalam transaksi lobster ini. Pihak pengepul sebagai pihak yang dominan dalam menetapkan harga dna nelayan hanya menerima informasi dari pengepul dengan keterbatasan akses informasi harga dan cenderung tidka memiliki kapasistas dalam negosiasi bahkan tidak mampu mnegajukan harga dengan lebih tinggi sesuai ekspektasinya dan hanya cenderung menerima harga yang ditetapkan pihak pengepul saja.