Dike Pam sekarang sudah dijadikan sebagai warisan tak benda Indonesia. Sedangkan berangkat di ciptanya Dike Pam ini adalah sebagai bentuk dakwah yang sakral melalui dzikir tetapi sekarang sudah menjadi bagian hiburan yang dipetontonkan dan dipadukan dengan beberapa Gerakan dan ada juga yang dikreasikan sehingga sangat ditakutkan metode dakwah ini beberapa tahun kedepan akan menjadi bagian dari hiburan yang dikreasikan.Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui Sejarah Dike Pam Panga dan bagaimana proses transformasi dari Dike Pam Panga tmenjadi hiburan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif, yaitu untuk mengkaji fenomena yang terjadi. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara dan dokumentasi. Sedangkan Teknik analisis data menggunakan reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan dan verifikasi. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa Dikee Pam lahir pada tahun 1951 di Gampong (Desa) Tuwi Eumpeuk Kecamatan Panga Kabupaten Aceh Jaya berkat kreasi dari Tgk. Hamzah (meninggal 1978). Kelahiran Dikee Pam ini dipengaruhi oleh dua faktor, yaitu sebagai ritual memperingati kelahiran Nabi Muhammad SAW dan kedua untuk membendung perkembangan tari Seudati. Dike Pam Panga terus mengalami perkembangan semenjak saat itu, mulai dari Pasca kemerdekaan hingga sampai sekarang, Transformasi dakwah menjadi hiburan merupakan hasil dari serangkaian proses sosial, budaya, dan teknologis yang kompleks. Proses ini tidak hanya dipengaruhi oleh perkembangan media dan teknologi informasi, tetapi juga oleh perubahan dalam nilai-nilai sosial, preferensi konsumen, dan dinamika pasar.