Cut Almuna, 200106104 (2025) Perlindungan Hukum Bagi Masyarakat Terhadap Pencemaran Lingkungan Dari Limbah Peternakan Ayam Di Glumpang Baro Kabupaten Pidie. Jurnal As-Siyadah Jurnal Politik dan Hukum Tata Negara Universitas Islam Negeri Ar-Raniry, Banda Aceh, 5 (2). pp. 1-19. ISSN 2963-9972
![[thumbnail of Perlindungan hukum, pencemaran lingkungan, limbah peternakan ayam]](https://repository.ar-raniry.ac.id/style/images/fileicons/text.png)
Cut Almuna, 200106104, FSH, IH.pdf - Published Version
Available under License Creative Commons Attribution.
Download (3MB)
Abstract
Pencemaran lingkungan akibat limbah peternakan ayam di Glumpang Baro, Kabupaten Pidie, menjadi permasalahan yang berdampak signifikan terhadap masyarakat sekitar. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup telah mengatur bahwa setiap pelaku usaha wajib memiliki izin lingkungan serta bertanggung jawab atas pengelolaan limbah agar tidak mencemari lingkungan. Regulasi ini juga menegaskan hak masyarakat untuk menikmati lingkungan yang bersih dan sehat serta mengatur sanksi bagi pelanggar. Namun, dalam praktiknya, penerapan aturan tersebut masih menghadapi berbagai kendala, seperti rendahnya kesadaran hukum pelaku usaha, lemahnya pengawasan dari pihak berwenang, serta minimnya tindakan tegas terhadap pelanggaran yang terjadi. Limbah peternakan yang tidak dikelola dengan baik menyebabkan bau tidak sedap, peningkatan jumlah lalat, serta gangguan kesehatan bagi masyarakat sekitar. Penelitian ini menggunakan metode yuridis empiris dengan pendekatan pendekatan sosiologi hukum, dimana data dikumpulkan melalui wawancara dengan pihak Dinas Lingkungan Hidup, pelaku usaha peternakan, serta masyarakat terdampak. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penegakan hukum terhadap pencemaran lingkungan di Kabupaten Pidie masih belum optimal. Kurangnya koordinasi antara pelaku usaha peternakan dengan pemerintah daerah serta lemahnya pengawasan menjadi kendala utama dalam penerapan regulasi lingkungan. Sanksi yang diberikan lebih bersifat administratif, sementara upaya penegakan hukum perdata dan pidana masih jarang diterapkan. Oleh karena itu, diperlukan peningkatan pengawasan, sosialisasi yang lebih intensif, serta penegakan hukum yang lebih tegas guna mewujudkan lingkungan yang lebih sehat dan berkelanjutan.
Item Type: | Article |
---|---|
Subjects: | 300 Sociology and Anthropology (Sosiologi dan Antropologi) > 340 Law/Ilmu Hukum 300 Sociology and Anthropology (Sosiologi dan Antropologi) > 360 Social Problems and Services (Permasalahan dan Kesejahteraan Sosial) > 363 Masalah dan pelayanan sosial lainnya > 363.7 Masalah lingkungan |
Divisions: | Fakultas Syariah dan Hukum > S1 Ilmu Hukum |
Depositing User: | Cut Almuna |
Date Deposited: | 08 May 2025 04:19 |
Last Modified: | 08 May 2025 04:19 |
URI: | https://repository.ar-raniry.ac.id/id/eprint/44979 |