Keberagaman agama, suku, dan budaya dalam masyarakat dapat menjadi tantangan sekaligus peluang dalam membangun keharmonisan sosial. Musibah kematian merupakan momen yang menguji empati dan solidaritas antarumat beragama. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bentuk komunikasi umat Buddha terhadap tetangga Muslim yang mengalami musibah kematian dan sebaliknya di Gampong Peunayong Kota Banda Aceh. Penelitian ini menggunakan Teori Perundingan Wajah (Face Negotiation Theory) sebagai landasan teoretis. Metode yang digunakan adalah kualitatif dengan teknik observasi, wawancara, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa umat Buddha dan Muslim di Gampong Peunayong menunjukkan empati mendalam saat menghadapi musibah kematian. Umat Buddha menyampaikan belasungkawa, berkunjung ke rumah duka, memberikan bantuan, dan dukungan emosional. Begitu pula umat Islam yang turut memberikan penghiburan, menghadiri takziah, serta menghormati ritual keagamaan umat Buddha meskipun tidak mengikutinya. Komunikasi ini memperkuat hubungan sosial dan kebersamaan antarumat beragama.