Manajemen konflik yang diterapkan oleh ibu rumah tangga dalam situasi pasca-pandemi mencerminkan adaptasi terhadap perubahan sosial dan ekonomi yang terjadi pasca pandemi. Penelitian ini berfokus pada permasalahan yang dihadapi oleh ibu rumah tangga di Kecamatan Muara Tiga, Kabupaten Pidie, pasca pandemi. Penelitian ini merupakan penelitian lapangan dengan menggunakan metode analisis kualitatif. Teknik pengumpulan datanya melalui wawancara dan studi dokumentasi, subjek penelitian berjumlah tujuh orang ibu rumah tangga. Berdasarkan hasil penelitian bahwa berbagai masalah yang dihadapi oleh ibu rumah tangga pasca pandemi, yang meliputi masalah ekonomi, psikologis, dan hubungan sosial. Masalah ekonomi mencakup penurunan pendapatan, meningkatnya kebutuhan rumah tangga, dan ketergantungan ekonomi. Masalah psikologis melibatkan stres, kecemasan, dan tekanan mental akibat beban ganda. Sementara itu, masalah hubungan sosial terkait dengan ketegangan dalam rumah tangga dan berkurangnya interaksi sosial. Permasalahan-permasalahan ini memicu konflik dalam kehidupan rumah tangga dan memerlukan pendekatan adaptif dalam pengelolaannya. Untuk mengatasi konflik, ibu rumah tangga di daerah ini menerapkan beberapa strategi manajemen konflik, di antaranya strategi kompromi, kolaborasi, menghindar, pemanfaatan dukungan sosial, penyelesaian langsung, dan kebijakan yang bijaksana. Semua strategi ini bertujuan untuk menciptakan keputusan yang adil, menjaga keharmonisan, dan mengurangi ketegangan dalam keluarga.