Masa remaja merupakan periode penting perkembangan individu, ditandai dengan perubahan fisik, kognitif, moral, dan sosial. Namun, tidak semua remaja berhasil menginternalisasi moralitas dewasa, sehingga terjadi moral disengagement (pelepasan moral), yaitu kondisi di mana individu membenarkan perilaku menyimpang tanpa merasa bersalah. Keluarga merupakan lingkungan pertama bagi remaja untuk memahami konsep moral. Fungsi keluarga akan membuat remaja terhindar dari perilaku yang jauh dari moralitas. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji hubungan antara keberfungsian keluarga dengan moral disengagement pada siswa SMK Negeri 3 Banda Aceh. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode regresi. Alat ukur penelitian ini yaitu skala keberfungsian keluarga dan skala moral disengagement. Jumlah populasi sebanyak 255 siswa. Pengambilan sampel menggunakan teknik probability sampling berupa stratified random sampling. Teknik analisis menggunakan metode regresi linear sederhana. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tidak ada hubungan antara keberfungsian keluarga dengan moral disengagement dengan nilai R Square sebesar 0,000 da nilai p= 0,982 (p > 0,05).