Penelitian ini membahas sistem pengawasan yang dilakukan oleh Inspektorat Kabupaten Pidie terhadap penggunaan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) untuk memastikan dana dikelola secara transparan, akuntabel, dan sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Sebagai pengawas internal, Inspektorat bertanggung jawab dalam mencegah penyimpangan dan memastikan dana digunakan sesuai dengan komponen pembiayaan yang telah ditetapkan. Besarnya alokasi dana BOS menimbulkan potensi penyalahgunaan, sehingga diperlukan sistem pengawasan yang efektif dan efisien, termasuk dalam hal pelaporan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana sistem pengawasan Inspektorat terhadap penggunaan dana BOS, hambatan yang dihadapi dalam pelaksanaannya, serta meninjau sistem tersebut dari perspektif Ar-riqābah. Untuk mendapatkan data yang yang objektif serta valid, penulis menggunakan desain penelitian dengan pendekatan yuridis formal, jenis penelitiannya kualitatif atau qualitative research , secara eksklusif atau case studie dan teknik pengumpulan data melalui wawancara, observasi dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Inspektorat melakukan pengawasan melalui system audit yaitu audit laporan keuangan, audit kepatuhan, audit operasional, dan audit khusus untuk menilai kelayakan laporan keuangan, efisiensi pelaksanaan program, serta mendeteksi penyimpangan. Namun, pelaksanaan pengawasan belum berjalan optimal karena terbatasnya Sumber Daya Manusia (SDM) dan minimnya anggaran operasional, yang menghambat pengawasan terhadap seluruh sekolah di wilayah Kabupaten Pidie, keterbatasan ini berpotensi mengurangi efektivitas pengawasan dan meningkatkan risiko penyalahgunaan dana. Meski menghadapi kendala, Inspektorat Kabupaten Pidie tetap berupaya menjaga akuntabilitas pengelolaan dana BOS. Pengawasan yang dilakukan sudah sesuai dengan konsep Ar-riqābah, di mana Inspektorat melakukan pengawasan berkelanjutan, transparansi, dan akuntabilitas dengan memberikan pembinaan kepada sekolah yang melakukan penyimpangan.