Berdasarkan observasi yang dilakukan oleh peneliti di MIN 1 Aceh Besar, peneliti menemukan bahwa pembelajaran bahasa Arab di sekolah tersebut tidak menggunakan metode pembelajaran ataupun strategi pembelajaran yang menarik dalam proses pengajaran. Oleh karena itu, siswa merasa sulit untuk menguasai dan memahami makna kosakata. Selain karena tidak menggunakan metode atau strategi modern yang menarik hanya dengan mengandalkan buku teks dan metode hafalan saja, pembelajaran masih terfokus pada guru sehingga menyebabkan berkurangnya partisipasi aktif siswa didalam kelas, dan kemudian siswa beranggapan bahwa belajar bahasa Arab itu sulit dan membosankan. Untuk mengatasi masalah tersebut, peneliti ingin menggunakan strategi Model Frayer ini untuk meningkatkan kemampuan siswa terhadap mufradat. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui keefektivitas penggunaan strategi Model Frayer untuk meningkatkan kemampuan siswa terhadap mufradat. Peneliti menggunakan metode penelitian eksperimen dengan desain (one group pre-test, post-test). Sampel penelitian ini adalah seluruh siswa kelas 5 A di MIN 1 Aceh Besar yang berjumlah 25 orang. Untuk pengumpulan data peneliti menggunakan lembar Pre-test dan Post-test serta angket, dan metode analisis data peneliti menggunakan “SPSS 25”. Adapun hasil pre-test dan post-test memperoleh tingkat signifikan (2-tailed). 000<0,05 setelah uji wilcoxon menggunakan program “SPSS 25”. Ini menunjukkan bahwa hipotesis alternative (Ha) dapat diterima dan hipotesis nol (H0) ditolak. Ini membuktikan bahwa penggunaan strategi Model Frayer efektif untuk meningkatkan kemampuan siswa terhadap mufradat. Respon siswa terhadap penggunaan strategi Model Frayer untuk meningkatkan kemampuan siswa terhadap mufradat sangat baik. Karena jawaban positifnya 99% lebih banyak daripada jawaban negatifnya 1,2%.