Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis praktik pernikahan dalam masyarakat Baba Nyonya di Melaka, dengan fokus pada pengaruh budaya dan tradisi dalam menentukan kesesuaian pasangan. Masyarakat Baba Nyonya, yang merupakan subkelompok Tionghoa, memiliki tradisi unik yang menggabungkan elemen budaya Cina dan Melayu. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan pendekatan yuridis normatif dan kualitatif, dengan mengumpulkan data melalui wawancara dan kajian pustaka. Penelitian ini menemukan bahwa praktik pernikahan di kalangan Baba Nyonya sering melibatkan penentuan kesesuaian pasangan berdasarkan tanggal lahir, yang diyakini dapat mempengaruhi kebahagiaan pernikahan. Proses peminangan biasanya melibatkan bantuan tukang tilik untuk meramalkan kecocokan pasangan berdasarkan kalender Cina. Selain itu, penelitian ini mengkategorikan praktik pernikahan menjadi 'urf shahih (valid) dan 'urf fasid (tidak valid), di mana praktik yang sah termasuk perjodohan sukarela dan walimatul 'ursy, sedangkan praktik yang tidak sah melibatkan unsur-unsur syirik. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan pemahaman yang lebih baik tentang bagaimana tradisi dan budaya mempengaruhi praktik pernikahan dalam masyarakat Baba Nyonya, serta memberikan kontribusi terhadap kajian hukum keluarga Islam dan budaya lokal. Penelitian ini juga menyarankan perlunya penelitian lebih lanjut untuk mengeksplorasi aspek-aspek lain dari 'urf dalam konteks hukum dan sosial.