Pendidikan menempati kedudukan yang sangat penting bagi kehidupan manusia. Kepentingan tersebut berfungsi untuk mencapai tujuan yang direncanakan. Pendidikan bukan hanya mengenai pembelajaran dikelas namun juga harus dibarengi dengan akhlak yang mulia. Jika berbicara mengenai akhlak maka akan menjadi pertimbangan ukuran tinggi rendahnya derajat seseorang. Karena mengapa, setinggi apapun kepintaran seseorang jika dia melanggar norma agama atau melanggar peraturan pemerintah maka seseorang itu tidak bisa disebut sebagai orang yang mulia. Penelitian ini dilakukan guna untuk mengetahui tentang pembinaan akhlaqul karimah pada siswa kelas IV di MIN 2 Banda Aceh, Sekolah ini dipilih sebagai lokasi penelitian karena memiliki berbagai program keagamaan yang terstruktur dan terintegrasi dengan pembelajaran, serta lingkungan yang mendukung dalam menanamkan nilai-nilai moral kepada siswa. Namun demikian, efektivitas dari program pembinaan tersebut perlu dikaji lebih lanjut, khususnya bagaimana implementasinya terhadap siswa kelas 4 yang sedang berada pada tahap awal penguatan karakter. Melalui penelitian ini, diharapkan dapat diketahui sejauh mana kegiatan keagamaan yang dilakukan di sekolah ini dalam membentuk pembinaan akhlaqul karimah siswa kelas 4 rumusan masalah penelitian ini yaitu, Bagaimana teori perencanaan guru dalam pembinaan akhlaqul karimah pada siswa kelas IV MIN 2 Banda Aceh?, Bagaimana upaya guru dalam proses pembinaan akhlaqul karimah pada siswa kelas IV IV MIN 2 Banda Aceh?. Metode yang digunakan pada penelitian ini kualitatif deskriptif, populasi dan sampel diambil dari peserta didik kelas IV, teknik MIN 2 Banda Aceh?, Apa saja faktor penghambat dalam proses pembinaan akhlaqul karimah pada siswa kelas IV MIN 2 Banda Aceh?, Bagaimana rencana guru dalam proses pembinaan akhlaqul karimah pada siswa kelas pengumpulan data yang peneliti lakukan dengan observasi, wawancara dan dokumentasi. Hasil dari penelitian ini adalah pembinaan akhlakul karimah di MIN 2 Banda Aceh menghadapi beberapa tantangan, terutama pengaruh lingkungan luar seperti media sosial dan pergaulan. Sering kali, nilai-nilai yang diajarkan di sekolah tidak selalu sejalan dengan apa yang siswa temui di luar, sehingga diperlukan peran aktif orang tua dalam mendukung pembinaan akhlak di rumah. meskipun terdapat tantangan dalam pembinaan akhlakul karimah, sekolah terus berupaya menciptakan lingkungan yang kondusif dengan melibatkan orang tua, melakukan evaluasi berkala, serta memberikan bimbingan kepada siswa agar mereka dapat menerapkan akhlak yang baik tidak hanya di sekolah, tetapi juga dalam kehidupan sehari-hari.