Mahdi, 221002028 (2025) Pola Asuh Orang Tua Perspektif Budaya Gayo: Studi Etnoparenting pada Pengasuhan Anak di Bener Meriah. Doctoral thesis, UIN Ar-Raniry Banda Aceh.
![[thumbnail of Membahas tentang Pola Asuh Orang Tua]](https://repository.ar-raniry.ac.id/style/images/fileicons/text.png)
DISERTASI - MAHDI - BAB 1.pdf - Published Version
Available under License Creative Commons Attribution.
Download (2MB)
![[thumbnail of Membahas tentang Pola Asuh Orang Tua]](https://repository.ar-raniry.ac.id/style/images/fileicons/text.png)
DISERTASI - MAHDI.pdf - Published Version
Restricted to Repository staff only
Available under License Creative Commons Attribution.
Download (4MB)
Abstract
Disertasi ini mengungkap pola asuh orang tua perspektif budaya Gayo. Fokus penelitian ini adalah praktik etnoparenting dalam pengasuhan anak, yang mencakup tantangan-tatangan dalam praktiknya serta nilai-nilai Islam yang mewarnai pelaksanaanya. Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian etnografi dengan pendekatan kualitatif. Pemilihan subjek penelitian ini menggunakan metode purposive sampling, melalui tahap seleksi dari segi produktivitas partisipan, pengetahuan partisipan tentang budaya dan juga model interaktif dan kepribadian partisipan. Partispan penelitian ini berjumlah 5 orang tua suku Gayo dari lintas generasi serta tokoh-tokoh adat Gayo. Data dikumpulkan melalui observasi partisipasi, wawancara semi terstruktur, studi dokumentasi, dan Fieldwork. Teknik analisa data mengacu pada konsep Spradley, yang terdiri dari: Domain analysis, taxonomic analysis, componential analysis dan theme analysis. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: Pertama, Pola asuh orang tua dalam masyarakat Gayo merupakan pola asuh demokratis yang dipengaruhi nilai agama dan nilai budaya. Hal ini mengacu pada dua alasan: 1. Tuntutan (demandingness) orang tua masyarakat Gayo terhadap anak tergolong tinggi terutama dalam aspek aqidah, ibadah, akhlak dan mu’amalah. Begitu juga strategi pengawasan orang tua (parental monitoring) dan pemberian hukuman (psychological control). Kedua, Tingginya perhatian (responsiveness) orang tua dalam merespon setiap kebutuhan anak (parental efficacy) menunjukkan bahwa pola asuh yang dibangun oleh orang tua adalah pola asuh yang penuh dengan kehangatan (parental warmth). Pola asuh tersebut terdapat dalam beberapa bentuk praktik etnoparenting dalam masyarakat Gayo, antara lain: Fase anak prenatal dan anak usia dini: Turun mani (turun mandi), ngengkun (menjaga anak), ayun anak, mujawên anak (menyapih). Fase anak-anak: mujelisen (khitan), serahen ku tengku guru (menyerahkan anak kepada guru untuk belajar), kekeberen (kisah), tutur (panggilan kekerabatan dan kekelurgaan), mujawên nomê (pisah tidur). Fase Remaja: Sumang (sumbang), kemali (tabu), jis (perilaku tidak menghargai orang lain) dan jengkat (perbuatan dan perkataan tidak hormat). Fase Dewasa Awal: Ikerjen (dinikahkan) dan mujawên kuren (pisah dapur). Kedua, Tantangan-tantangan etnoparenting pada pengasuhan anak di Kabupaten Bener Meriah, terdiri dari pergeseran nilai budaya Gayo dan percampuran budaya melalui media teknologi dan informasi dan perkawinan lintas budaya. Ketiga. Praktik etnoparenting masyarakat Gayo membentuk pengasuhan anak yang mengintegrasikan nilai-nilai Islam berupa nilai tauhid, ibadah, akhlak dan mu’amalah dengan nilai kearifan lokal, sehingga membentuk praktik etnoparenting yang suci dan sakral yang disebut dengan the sacred Islamic etnoparenting.
Item Type: | Thesis (Doctoral) |
---|---|
Subjects: | 300 Sociology and Anthropology (Sosiologi dan Antropologi) > 306 Kebudayaan dan Pranata |
Divisions: | Program Pascasarjana > S3 Pendidikan Agama Islam |
Depositing User: | Mahdi Mahdi |
Date Deposited: | 08 May 2025 08:56 |
Last Modified: | 08 May 2025 08:56 |
URI: | https://repository.ar-raniry.ac.id/id/eprint/45470 |