Media spiritualitas yang ada di lembaga permasyarakatan menjadi wadah dalam menginspirasi dan membimbing warga binaan untuk mengembangkan nilai-nilai spiritualitas serta menumbuhkan bakat minat dalam meningkatkan kualitas hidup. Namun kurangnya fasilitas dan sumber daya manusia (SDM) di lembaga permasyarakatan kelas III Simeulue menjadikan peran media spiritualitas terhadap warga binaan menjadi kurang efektif. Fokus penelitian adalah Desa Suak Bulu, Kecamatan Simeulue Timur, Kabupaten Simeulue, Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam (NAD). Metode penelitian kualitatif digunakan dengan menerapkan wawancara, observasi, dan dokumentasi. Responden utama dalam penelitian ini melibatkan 3 (tiga) pihak di lembaga permasyarakatan kelas III Simeulue. Hasil analisis menunjukkan bahwa pembinaan kepribadian dan kemandirian melalui media spiritualitas secara positif mempengaruhi tingkat disiplin warga binaan di lembaga pemasyarakatan. Program pembinaan kepribadian, melibatkan kecakapan sosial dan pengembangan moral, berhasil mengubah sikap negatif warga binaan terhadap diri sendiri dan orang lain. Selain itu, pembinaan kemandirian memberikan tanggung jawab kepada warga binaan, memotivasi pengembangan keterampilan, dan mendorong inisiatif. Dalam jangka panjang, pembinaan ini berdampak positif terhadap disiplin diri. Meskipun ada beberapa kendala seperti kurangnya fasilitas, keterampilan, dan dana yang memadai, hasil penelitian menunjukkan bahwa media spiritualitas memiliki peran signifikan dalam meningkatkan tingkat disiplin dan kesadaran warga binaan terhadap peraturan lembaga pemasyarakatan. Oleh karena itu, penelitian ini menyimpulkan bahwa pembinaan spiritual dapat membantu warga binaan mengembangkan pola pikir positif, mengubah sikap negatif, dan mempersiapkan mereka untuk reintegrasi yang sukses ke dalam masyarakat.