Kajian mengenai wasīlah dalam tafsir klasik dan modern masih menunjukkan adanya perbedaan mendasar. Oleh karena itu, penelitian ini berusaha mengisi kesenjangan tersebut dengan rumusan masalah; (1) bagaimana pemahamann tawassul yang dilakukan oleh jamaah di lembaga Zawiyah Arafatul Arsyi?, (2) bagaimana pengamalan jamaah lembaga Zawiyah Arafatul Arsyi terhadap wasīlah ditinjau dari tafsir QS. Al-Mā’idah ayat 35?. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Data diperoleh melalui observasi dan wawancara dengan pimpinan serta jamaah Lembaga Zawiyah Arafatul Arsyi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jamaah mengamalkan berbagai bentuk tawassul, seperti berdoa dengan menyebut nama para wali dan guru, serta amalan yang menghubungkan mereka dengan guru tariqahnya. Pemahaman jamaah Lembaga Pengajian Zawiyah Arafatul Arsyi tentang wasīlah dalam QS. Al-Mā’idah ayat 35 mencerminkan perpaduan antara ajaran normatif Islam dan praktik tarekat. Pemahaman mereka tentang wasīlah selaras dengan Tafsīr Rūḥ al-Bayān yang menekankan amal ibadah dan bimbingan ulama, serta sebagian besar sesuai dengan pandangan Rasyid Ridha tentang ketaatan kepada Allah. Jamaah mengaplikasikan wasīlah dalam spiritualitas mereka dengan menekankan amal saleh, bimbingan mursyid, dan penghormatan kepada Rasulullah saw.