Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan peran penyuluh dan menganalisis proses mediasi penyuluh agama Islam dalam memediasi penyelesaian kasus kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) di Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan Ingin Jaya dan Darul Imarah, Kabupaten Aceh Besar. Dengan menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif, penelitian ini menggali dinamika komunikasi interpersonal antara penyuluh dan pelapor kasus KDRT. Metode pengumpulan data mencakup wawancara, observasi, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penyuluh agama Islam memiliki peran strategis sebagai mediator, pembimbing, penasehat keluarga, penghubung dengan lembaga hukum, pengawasan dan pendampingan lanjutan setelah proses mediasi penyelesaian kasus KDRT. Pendekatan berbasis nilai-nilai Islam digunakan untuk mendorong perdamaian, keadilan, dan keharmonisan rumah tangga. Penyuluh juga menghadapi berbagai tantangan, seperti minimnya pelaporan kasus oleh masyarakat karena stigma sosial dan kurangnya pemahaman tentang peran KUA sebagai mediator. Penelitian ini menyimpulkan bahwa penyuluh agama Islam dapat menjadi agen perubahan yang efektif dalam mencegah dan menyelesaikan kasus kekerasan di dalam rumah tangga melalui strategi komunikasi yang terstruktur dan pendekatan berbasis agama. Temuan ini diharapkan dapat memberikan kontribusi bagi pengembangan kebijakan dan pelatihan penyuluh agama dalam mendukung ketahanan keluarga di masyarakat.