Penimbunan sampah plastik semakin meningkat setiap hari. Berdasarkan data yang dikumpulkan oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) tahun 2022 menyebut jumlah timbunan sampah nasional mencapai angka 21,1 juta ton. Salah satu solusi dari permasalahan sampah plastik adalah dengan memproduksi plastik ramah lingkungan yang berasal dari pati melinjo (Gnetum gnemon). Adapun tujuan dalam penelitian ini yaitu untuk mengetahui apakah bioplastik yang berasal dari biji melinjo (Gnetum gnemon) dapat dijadikan sebagai bahan dasar pati pada pembuatan plastik ramah lingkungan dan untuk mengetahui bagaimanakah pengaruh penambahan kitosan dan gliserol terhadap bioplastik yang berasal dari biji melinjo (Gnetum gnemon). Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif kualitatif dan kuantitatif terhadap bioplastik yang dihasilkan yang terdiri dari 7 tahapan, yaitu: pembuatan pati, pembuatan bioplastik, uji kelarutan, uji swelling, uji ketahanan air, uji kadar air dan uji biodegradable. Hasil penelitian menunjukkan bahwa komposisi dengan 4 gram pati biji melinjo tanpa tambahan kitosan dan gliserol memiliki kelarutan (0%) dan swelling yang rendah (2,63%), ketahanan air yang tinggi (97,37%), kadar air yang rendah (1,97%), dan tingkat biodegradasi (97%) yang optimal. Penambahan kitosan dan gliserol mempengaruhi sifat-sifat bioplastik yang berasal dari biji melinjo. Penambahan ini dapat meningkatkan kelarutan (2%), mengurangi persentase swelling (1,47%), meningkatkan kadar air (3,11%), serta meningkatkan ketahanan air (98,53%) dan mengurangi persentase biodegradable bioplastik (97%).