Penelitian ini mengkaji mengenai upaya pemenuhan hak dan kewajiban suami istri yang Long Distance Marriage bagi kalangan prajurit TNI AD di Aceh Besar, LDM memang hal yang biasa, namun untuk memenuhi hak dan kewajiban sebagai sepasang suami istri yang LDM bukanlah hal yang mudah, yang mana masing-masing pasangan tidak bisa menerima hak mereka secara sempurna, dan tidak bisa melakukan kewajiban secara penuh. Oleh karen itu Rindam Iskandar Muda sebagai tempat pembentukan prajurit, berwewenang dan bertanggung jawab dalam menunjang kebutuhan para keluarga TNI yang masih aktif dikawasan Rindam. Masalah yang timbul yaitu bagaimana upaya Pemenuhan hak dan kewajiban suami istri TNI yang menjalankan Long Distance Marriage (LDM) dalam membangun keluarga sakinah di Rindam Iskandar Muda kabupaten Aceh Besar, serta bagaimana tinjauan Hukum Islam terhadap pemenuhan hak dan kewajiban suami istri yang hidup LDM dalam membangun keluarga sakinah. Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode penelitian lapangan (field research) dengan pendekatan yuridis empiris. Pengumpulan data dilakukan dengan observasi, wawancara, dan dokumentasi dengan pihak yang bersangkutan. Adapun upaya yang dilakukan pasangan suami istri LDM pada saat berjauhan yaitu membangun komunikasi yang baik dengan cara selalu memberi kabar lewat handphone, saling percaya satu sama lain, mengikuti organisasi-organisasi yang diadakan untuk istri-istri prajurit, menyediakan akses kesehatan yang baik bagi keluarga prajurit yang sakit, serta memberikan rumah yang layak. Dari paparan diatas dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan pemenuhan hak dan kewajiban suami istri yang LDM dalam membangun keluarga sakinah, sudah sejalan dengan Maqasid Syari’ah, yaitu untuk mengambil kemaslahatan (kebaikan), dan mengindari kemudharatan (jalbul maslahah wa dar’ul mafsadah).