Penelitian ini didasari oleh meningkatnya jumlah narapidana perempuan yang terlibat dalam kasus narkotika yang menyebabkan Lembaga Pemasyarakatan Perempuan mengalami overcapacity, yang menghambat pemberian hak-hak terhadap narapidana perempuan. Kondisi ini menimbulkan perhatian khusus mengingat narapidana perempuan memiliki kebutuhan yang berbeda dengan narapidana laki-laki, terutama dalam aspek kesehatan reproduksi, hamil, menyusui, dan peran sebagai ibu bagi anak-anak yang dibawa ke dalam lapas. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pertama: bagaimana Implementasi nilai-nilai hukum Islam terhadap hak narapidana perempuan di Lembaga Pemasyarakatan Perempuan Kelas IIB Sigli. Kedua: kendala yang dihadapi Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIB Sigli dalam pemenuhan hak narapidana perempuan. Metode penelitian yang digunakan adalah yuridis empiris, dengan penggumpulan data melalui wawancara, dokumentasi, dan studi pustaka. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pertama: implementasi nilai-nilai hukum Islam seperti keadilan (al-adl), pemulihan (al-islah), dan juga perlindungan (maqashid al-syari’ah) terhadap hak-hak narapidana perempuan di Lembaga Pemasyarakatan Perempuan Kelas IIB Sigli masih belum maksimal. Kedua: Kendala-kendala yang dihadapi antara lain adalah overcapacity narapidana, keterbatasan sumber daya manusia, keterbatasan sarana dan prasarana, dan keterbatasan anggaran operasional. Meskipun Lembaga Pemasyarakatan Perempuan Kelas IIB Sigli telah berusaha menerapkan nilai-nilai hukum Islam dalam pemenuhan hak narapidana perempuan, masih terdapat berbagai kendala yang menghambat optimalisasi pemenuhan hak narapidana perempuan. Oleh karena itu, diperlukan perhatian lebih dari pemerintah untuk meningkatkan kondisi Lembaga Pemasyarakatan dan memenuhi hak-hak narapidana perempuan secara lebih baik.