Proses berpikir konseptual sangat berperan penting dalam menyelesaikan masalah matematika. Siswa menggunakan proses berpikir yang benar dalam memecahkan masalah yang berkaitan dengan konsep matematika. Proses berpikir konseptual yang benar merupakan landasan yang memungkinkan terbentuknya pemahaman yang benar terhadap konsep-konsep lain yang berhubungan. Proses berpikir siswa juga dipengaruhi oleh gaya belajar, karena gaya belajar merupakan kombinasi dari bagaimana ia menyerap kemudian mengatur serta mengolah informasi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan proses berpikir siswa dalam memecahkan masalah matematika berdasarkan gaya belajar visual, auditori dan kinestetik. Penelitian ini merupakan penelitian lapangan dengan menggunakan pendekatan kualitatif jenis eksploratif metode Tink Aloud. Data dikumpulkan melalui lembar soal pemecahan masalah siswa dan wawancara, kemudian data dianalisis secara deskriptif dengan mereduksi data, menyajikan data dan menarik kesimpulan. Hasil penelitian ditemukan bahwa (1) Proses berpikir konseptual siswa dalam memecahkan masalah matematika berdasarkan gaya belajar visual yaitu siswa membaca dan memahami soal dengan menggunakan konsep yang telah dimiliki dari hasil pembelajaran sebelumnya. Kemudian menyatakan apa yang diketahui dan ditanya dalam soal. Siswa membuat dan menyatakan rencana dengan menggunakan tiga konsep suku banyak dan hornel yang sudah pernah dipelajari. Kemudian siswa mengecek kembali dengan menyamakan persamaan kiri dan kanan dan menggunakan hornel. Dari kedua cara pengecekan ini, siswa visual lebih mudah dengan menyamakan persamaan kiri dan kanan. (2)Proses berpikir konseptual siswa dalam memecahkan masalah matematika berdasarkan gaya belajar auditori yaitu siswa membaca dan memahami soal dengan menggunakan konsep yang telah dimiliki dari hasil pembelajaran sebelumnya. Kemudian menyatakan apa yang diketahui dan ditanya dalam soal dengan mengingat permasalahan yang sudah pernah dipelajari. Siswa membuat dan melaksanakan rencana menggunakan tiga konsep suku banyak yang sudah pernah dipelajari. Kemudian siswa mengecek kembali dengan mengkalikan akar-akar yang sudah didapat sehingga hasilnya sama dengan persamaan. Siswa auditori menyelesaikan masalah dengan hanya dengan satu cara (3) Proses berpikir

konseptual siswa dalam memecahkan masalah matematika berdasarkan gaya belajar kinestetik yaitu siswa membaca dan memahami soal dengan menggunakan konsep yang telah dimiliki dari hasil pembelajaran sebelumnya. Kemudian menyatakan apa yang diketahui dan ditanya. Siswa membuat dan menyatakan rencana dengan menggunakan tiga konsep suku banyak dan hornelyang sudah pernah dipelajari. Pada soal nomor dua siswa juga mengalikan akar-akar sehingga mendapat persamaan, dari persamaan dapat ditentukan nilai koefesiennya. Kemudian siswa mengecek kembali dengan menyamakan persamaan kiri dan kanan dan juga menggunakan hornel. Dari kedua cara pengecekan ini, siswa kinestetik lebih mudah menggunakan hornel.