Peumat Jaroe: Proses Mediasi Menuju Harmoni dalam Masyarakat Aceh (Laporan Hasil Penelitian)

Mahmuddin, 2020107202 (2016) Peumat Jaroe: Proses Mediasi Menuju Harmoni dalam Masyarakat Aceh (Laporan Hasil Penelitian). Pusat Kajian Pendidikan dan Masyarakat (PKPM) Jln. Prada Utama No. 113 Gp. Pineung Banda Aceh, Tim Peneliti PKPM Aceh.

[thumbnail of Membahas tentang Proses Mediasi]
Preview
Text (Membahas tentang Proses Mediasi)
Buku Puemat Jaroe oke pdf.pdf - Published Version
Available under License Creative Commons Attribution.

Download (2MB) | Preview

Abstract

Mediasi komunitas atau sering disebut juga dengan mediasi di luar pengadilan merupakan salah satu alternatif penyelesaian sengketa yang dapat menjawab tantangan yang dihadapi sistem peradilan di Indonesia saat ini. Terutama sekali dalam memberikan keadilan bagi masyarakat serta jalan keluar terhadap penumpukan kasus di peradilan formal, khususnya di Mahkamah Agung. Dalam kultur dan budaya masyarakat Aceh, proses mediasi yang sering dilaksanakan melalui peradilan adat telah mendapat pengakuan sebagai salah satu model terbaik dalam proses penyelesaian sengketa atau konflik. Namun demikian, dalam konteks kekinian pelaksanaan mediasi mengalami berbagai tantangan akibat adanya berbagai perubahan yang terus terjadi dalam kehidupan masyarakat. Kajian ini bertujuan untuk memetakan tradisi penyelesaian sengketa, ruang lingkup penanganan, pola dan model penyelesaian, hubungan antar lembaga, serta mengkaji tentang peluang, tantangan, kekuatan dan kelemahan mediasi untuk pencegahan dan penyelesaian sengketa dalam masyarakat Aceh. Kajian ini menggunakan studi kualitatif. Lokasi penelitian dilaksanakan di Banda Aceh, Aceh Besar, Bireuen, Aceh Tengah dan Nagan Raya. Data diperoleh melalui penelusuran dokumen, Focus Group Discussion (FGD), wawancara mendalam, dan penyebaran angket. Hasil Kajian menunjukkan bahwa tradisi penyelesaian sengketa atau konflik dalam masyarakat Aceh merupakan sebuah kearifan lokal yang telah mengakar kuat dan terus dipraktikkan dalam masyarakat secara turun-temurun. Kapasitas aktor-aktor lokal, serta keaktifan lembaga adat memiliki peran penting dalam penyelesaian sengketa serta menjadi ukuran efektif atau tidaknya penyelesaian sengketa dalam masyarakat. Dewasa ini, dengan berbagai tantangan yang dihadapi, upaya untuk memperkuat kapasitas aktor dan lembaga adat harus mendapat dukungan secara berkelanjutan dari berbagai pemangku kepentingan. Sehingga mediasi komunitas sebagai ciri khas dan kearifan lokal masyarakat Aceh akan memberi dampak nyata untuk memperluas akses dan mewujudkan keadilan bagi para pihak yang bersengketa.

Item Type: Book
Uncontrolled Keywords: mediasi, peradilan adat, gampong, mukim
Subjects: 200 Religion (Agama) > 297 Islam > 2X6 Sosial dan Budaya > 2X6.9 Adat Istiadat
Divisions: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Pemerintahan > S1 Ilmu Administrasi Negara
Depositing User: Mahmuddin Daud
Date Deposited: 21 Feb 2019 03:48
Last Modified: 21 Feb 2019 04:13
URI: https://repository.ar-raniry.ac.id/id/eprint/6586

Actions (login required)

View Item
View Item