Amirul Ikhsan, 140305011 (2019) Perempuan Di Antara Dua Budaya Negosiasi Berpakaian Muslimah Di Kuala Simpang, Aceh Tamiang. Skripsi thesis, UIN Ar-Raniry Banda Aceh.
GABUNGAN.pdf - Published Version
Available under License Creative Commons Attribution.
Download (5MB) | Preview
Abstract
Berkembangnya zaman banyak aspek mengalami perubahan salah satunya adalah pakaian. Kini pakaian menjadi salah satu fashion yang diminati oleh perempuan dengan modelnya yang simple dan mudah digunakan, apalagi dengan berbagai model trend di zaman ini. Cara hidup yang dapat berkembang secara bersama dalam suatu kelompok masyarakat secara turun-temurun dari satu generasi ke generasi disebut dengan budaya. Dari geografisnya Kuala Simpang berdekatan dengan Sumatra Utara, diasumsikan mereka sangat terpengaruh oleh trend dan budaya luar, ada juga yang tidak terpengaruh oleh budaya luar tetapi sangat minim. Adapun tujuan dan manfaat penelitian, tujuannya penelitian ini ingin melihat pengaruh negosiasi perempuan di antara dua budaya. Agar mengetahui perempuan di Kuala Simpang menegosiasikan identitas dirinya dengan berpakaian muslimah pasca pemberlakuan Syariat Islam di Aceh dan pola eksistensi dan adaptasi trend busana muslim dalam kalangan perempuan di Kuala Simpang. Manfaatnya, dalam penelitian ini mengharapkan masukan dan sumbangan fikiran bagi berbagai pihak dalam menyikapi pengaruh budaya luar Aceh terhadap masyarakat yang mempengaruhi kehidupan sehari-hari. Data yang terkumpul dianalisis dengan menggunakan metode deskriptif-kualitatif, dengan menggunakan teori negosiasi Identitas. Teknik penggumpulan data dalam penelitian adalah observasi, wawancara dan dokumentasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ada faktor yang mempengaruhi perempuan di Kuala Simpang terhadap pakaian muslimah. yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Dalam faktor internal, hasil yang penulis dapatkan dari wawancara adanya qanun, namun dalam penerapannya di Kuala Simpang belum sepenuhnya dijalankan. Adanya keyakinan terhadap Agama, masyarakat mengatakan bahwa dengan menggunakan pakaian yang serba menutup tubuh saja sudah cukup tidak harus menggunakan pakaian muslimah. Adanya tuntutan keluarga, dalam masyarakat Kuala Simpang tuntutan keluarga dalam berpakaian muslimah masih minim. Dalam faktor eksternal, hasil yang penulis dapatkan dari wawancara adanya budaya yang sangat condong terhadap pakaian, dikarenakan mereka berada di perbatasan antara Sumatra Utara. Demikian juga pengaruh trend yang semakin berkembang.
Item Type: | Thesis (Skripsi) |
---|---|
Additional Information: | Pembimbing I : Dra. Suraiya IT, MA. Ph.D Pembimbing II : Zuherni, AB. S. Ag., M.Ag |
Subjects: | 200 Religion (Agama) > 205 Etika Agama 200 Religion (Agama) > 297 Islam > 2X0 Islam > 2X0.7 Islam dan Kesenian |
Divisions: | Fakultas Ushuluddin dan Filsafat > S1 Sosiologi Agama |
Depositing User: | Amirul Ikhsan Ikhsan |
Date Deposited: | 06 Aug 2019 03:19 |
Last Modified: | 06 Aug 2019 03:19 |
URI: | https://repository.ar-raniry.ac.id/id/eprint/9176 |