Bentuk Penyajian Tari Ranup Lampuan (Studi Komparatif dan Makna Filosofis Antara Sanggar Lempia dan Sanggar Nurul Alam

Elsa Novie Pakpahan, 511202686 (2016) Bentuk Penyajian Tari Ranup Lampuan (Studi Komparatif dan Makna Filosofis Antara Sanggar Lempia dan Sanggar Nurul Alam. Skripsi thesis, UIN Ar-Raniry Banda Aceh.

[thumbnail of Membahas Tentang Tarian Aceh]
Preview
Text (Membahas Tentang Tarian Aceh)
Elsa Novie Pakpahan.pdf - Published Version
Available under License Creative Commons Attribution.

Download (4MB) | Preview

Abstract

Skripsi ini berjudul ‘’Bentuk Penyajian Tari Ranup Lampuan (Studi Komparatif Makna Filosofi Antara Sanggar Lempia dan Sanggar Nurul Alam)’’. Tari Ranup Lampuan merupakan tari penyambuatan tamu yang berasal dari Banda Aceh yang bercerita tentang kebiasaan orang-orang Aceh dalam menyambut tamu. Tarian ini diciptakan oleh Yuslizar pada tahun 1959, Yuslizar sendiri adalah seorang koreografer tari Aceh yang mampu mengangkat citra daerahnya ke permukaan lewat karya-karya tari yang dihasilkannya. Ranup dalam bahasa Aceh bearti Sirih, sedangkan Puan bearti Cerana, yaitu tempat meletakkan sirih. Secara koreografi tari Ranup lampuan menggambarkan proses gadis-gadis Aceh dalam menghidangkan sirih, mulai dari memetik lalu membungkus hingga menghidangkan kepada tamu yang datang. Masing-masing dari keseluruhan gerak tersebut memiliki makna tersendiri, sehingga penulis tertarik untuk meneliti tari Ranup Lampuan. Seni tari merupakan salah satu cabang kesenian yang cukup berkembang di Aceh. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui perkembangan, dan makna Tari Ranup Lampuan serta ingin mengetahui perbedaan dan persamaan bentuk penyajian Tari Ranup Lampuan antara Sanggar Lempia dan Sanggar Nurul Alam. Metode yang digunakan dalam penulisan ini adalah analisis deskriptif dengan pendekatan kualitatif, yaitu pengumpulan data dengan cara Observasi langsung ke dua sanggar seni tersebut, selain observasi langsung peneliti juga melakukan wawancara dengan pelaku seni di Sanggar Lempia dan Sanggar Nurul Alam dan juga dengan pelaku-pelaku seni di banda aceh, juga tidak lupa peniliti melakukan dokumentasi terhadap bukti-bukti berupa data-data maupun buku-buku yang dapat memberikan informasi tambahan kepada peneliti mengenai tari Ranup Lampuan. Hasil penelitian menjelaskan bahwa bentuk penyajian tari Ranup Lampuan di Sanggar lempia dan Sanggar Nurul Alam terdiri dari bentuk gerakan, musik iringan, pola lantai, kostum dan properti. Sedangkan makna filosofi yang terkandung di dalam unsur-unsur tari Ranup Lampuan bila dilihat dari gerakan, musik iringan, pola lantai, kostum dan properti adalah sangat terkait dengan makna kehidupan masyarakat Aceh dalam memuliakan tamu.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information: Pembimbing: 1.Dr, Fauzi Ismail, M.Si 2.Anton Setia Budi, S.Pd, M.Sn
Uncontrolled Keywords: Penyajian, Studi Komparatif, Makna Filosofi, Tari Ranup Lampuan
Subjects: 300 Sociology and Anthropology (Sosiologi dan Antropologi) > 390 Customs, Etiquette, Folklore (Adat Istiadat, Etiket, Folklor)
Divisions: Fakultas Adab dan Humaniora > S1 Sejarah dan Kebudayaan Islam
Depositing User: Marlini Abdurrahman
Date Deposited: 02 Oct 2017 04:55
Last Modified: 02 Oct 2017 04:55
URI: https://repository.ar-raniry.ac.id/id/eprint/980

Actions (login required)

View Item
View Item