Fenomena pernikahan dini masih sering terjadi di Kabupaten Aceh Tengah, yang berpotensi menimbulkan tantangan dalam merencanakan masa depan pasangan yang menikah pada usia muda. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara self-esteem (harga diri) dengan orientasi masa depan pada pasangan yang menikah dini. Pendekatan yang digunakan adalah kuantitatif dengan metode korelasional. Teknik pengambilan sampel menggunakan metode snowball sampling dengan jumlah responden sebanyak 60 orang. Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini berupa skala self-esteem berdasarkan teori Branden (1993) dan skala orientasi masa depan berdasarkan teori Trommsdorff & Lamm (1975). Hasil uji korelasi Pearson menunjukkan adanya hubungan positif yang signifikan antara self-esteem dengan orientasi masa depan dengan nilai koefisien korelasi r = 0,383 dan nilai signifikansi p = 0,003 (p < 0,05). Hasil ini menunjukkan bahwa semakin tinggi self-esteem individu, maka semakin baik pula orientasi masa depannya. Dengan demikian, hipotesis dalam penelitian ini diterima. Temuan ini memberikan implikasi penting dalam pengembangan intervensi untuk meningkatkan self-esteem guna mendukung perencanaan masa depan yang lebih baik pada pasangan menikah dini.