Minat belajar siswa terhadap pelajaran Matematika di tingkat sekolah dasar masih tergolong rendah. Hal ini disebabkan oleh anggapan bahwa Matematika merupakan pelajaran yang sulit, membosankan, dan tidak kontekstual. Dalam kondisi tersebut, peran guru menjadi sangat penting dalam menciptakan suasana belajar yang menyenangkan dan mendorong siswa untuk lebih tertarik mengikuti pembelajaran. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran guru dalam meningkatkan minat belajar Matematika siswa kelas V di MIN 20 Aceh Besar serta kendala-kendala yang dihadapi dalam proses tersebut. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui observasi dan wawancara mendalam dengan guru Matematika kelas V. Hasil penelitian menunjukkan bahwa guru menjalankan lima peran utama, yaitu sebagai pengelola, pembimbing, fasilitator, evaluator, dan motivator. Guru menciptakan kelas yang kondusif, memberikan bimbingan personal, memanfaatkan media konkret dan variasi sumber belajar, serta menyampaikan materi secara sistematis dan kontekstual. Selain itu, guru juga memberikan motivasi dan dukungan emosional agar siswa merasa percaya diri dan antusias dalam belajar. Kendala yang dihadapi meliputi keterbatasan alat peraga dan perbedaan kemampuan siswa. Namun, guru mampu mengatasinya melalui asesmen awal, komunikasi dengan orang tua, penggunaan metode pembelajaran berdiferensiasi, serta inovasi dalam penyediaan media pembelajaran sederhana. Keseluruhan peran dan strategi guru ini terbukti efektif dalam meningkatkan minat belajar siswa, yang ditunjukkan melalui keterlibatan aktif, perhatian yang tinggi, perasaan senang, dan ketertarikan siswa terhadap pelajaran Matematika. Dengan demikian, guru memegang peran kunci dalam membentuk pengalaman belajar yang positif dan bermakna bagi siswa di sekolah dasar.