Penelitian ini dilatar belakangi oleh rendahnya hasil belajar siswa kelas III SD Negeri 8 Simeulue Timur dalam menghafal doa-doa shalat. Permasalahan tersebut dipengaruhi oleh dominasi metode ceramah dengan porsi yang lebih besar, kurangnya peran orang tua dalam proses belajar anak, dan keterbatasan alokasi waktu pembelajaran Pendidikan Agama Islam. Berdasarkan hal ini, diterapkan metode drill sebagai solusi. Rumusan masalah dalam penelitian ini mencakup: (1) bagaimana proses pembelajaran yang berlangsung melalui penerapan metode tersebut, (2) bagaimana aktivitas mengajar guru, dan (3) bagaimana aktivitas belajar siswa dalam penerapan metode drill. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan aktivitas belajar siswa, aktivitas mengajar guru, dan efektivitas proses pembelajaran dengan metode drill. Pendekatan yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan model Kemmis dan Taggart yang dilaksanakan dalam dua siklus. Setiap siklus mencakup tahapan perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi, dan refleksi. Teknik pengumpulan data meliputi observasi aktivitas guru dan siswa, tes hasil belajar, serta dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan yang signifikan pada hasil belajar siswa. Berdasarkan proses pembelajaran yang dilakukan pada siklus I, nilai rata-rata siswa adalah 71,6 dengan tingkat ketuntasan belajar sebesar 64%, aktivitas guru mencapai
77,08%, dan aktivitas siswa sebesar 65%. Kemudian pada proses pembelajaran yang dilakukan pada siklus II, setelah dilakukan perbaikan, nilai rata-rata meningkat menjadi 77,06 dengan ketuntasan belajar 88%, aktivitas guru meningkat menjadi 87,5%, dan aktivitas siswa mengalami peningkatan yang signifikan dengan perolehan nilai 87,5%. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa metode drill berhasil dalam meningkatkan hasil belajar siswa pada materi hafalan doa shalat.