Plastik sekali pakai masih menjadi komponen utama dalam operasional kafe dan restoran di Kota Banda Aceh karena alasan efisiensi dan kepraktisan. Akan tetapi, penggunaannya secara berlebihan turut berkontribusi terhadap persoalan lingkungan, khususnya pencemaran plastik. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi penggunaan plastik sekali pakai di kafe dan restoran di Kota Banda Aceh, menentukan hubungan tingkat kesadaran dan perilaku pemilik usaha dan konsumen dalam penggunaan plastik sekali pakai di kafe dan restoran, dan memberikan rekomendasi yang dapat diterapkan untuk mengurangi penggunaan plastik sekali pakai di kafe dan restoran. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan wawancara mendalam terhadap 24 pemilik usaha dan 24 konsumen kafe dan restoran, selanjutnya data dianalisis menggunakan software NVivo. Hasil menunjukkan bahwa praktik penggunaan plastik sekali pakai tidak lepas dari interaksi antara faktor material (alat, benda, teknologi, dan infrastruktur), kompetensi (pengetahuan, keterampilan, dan teknik), serta makna (nilai, norma, simbol, dan keyakinan yang dilekatkan pada praktik tertentu), sebagaimana dijelaskan dalam pendekatan praktik sosial. Kendala utama pengurangan penggunaan PSP meliputi keterbatasan fasilitas, tidak adanya SOP (Standard Operating Procedure), dan minimnya regulasi. Oleh karena itu, diperlukan intervensi melalui penyusunan SOP, pemberian insentif, edukasi publik, dan dukungan kebijakan yang terintegrasi.