Penelitian ini mengkaji keterlibatan kepala sekolah dalam pengelolaan perpustakaan di tingkat sekolah menengah atas di Kota Sabang, dengan penekanan pada perencanaan, pengorganisasian, penganggaran, pemberian motivasi, membangun kemitraan, dan pengawasan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif. Informasi diperoleh melalui wawancara mendalam, observasi langsung, dan analisis dokumen, yang melibatkan dua kepala sekolah, dua pustakawan, dua guru, dan dua siswa dari SMK Negeri 1 Sabang dan SMA Negeri 2 Sabang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kepala sekolah memainkan peran penting dalam memaksimalkan fungsi perpustakaan sebagai pusat pembelajaran. Selama tahap perencanaan, kepala sekolah berpartisipasi dalam merancang program kerja dan pengadaan fasilitas. Selama tahap pengorganisasian, mereka menetapkan struktur manajemen dan mengalokasikan tugas sesuai dengan keahlian staf. Penganggaran dilakukan dengan mengalokasikan minimal 5% dari dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS). Motivasi diberikan melalui penghargaan kepada pustakawan dan dorongan bagi guru dan siswa untuk secara aktif memanfaatkan perpustakaan. Kemitraan dibangun dengan pihak eksternal, termasuk perpustakaan daerah. Pengawasan dilakukan secara berkala melalui pemantauan dan evaluasi kinerja pustakawan. Meskipun pelaksanaan peran ini relatif baik di kedua sekolah, terdapat kendala seperti terbatasnya koleksi nonfiksi, fasilitas teknologi informasi yang belum memadai, dan kurangnya pustakawan PNS di SMA Negeri 2 Sabang. Studi ini merekomendasikan peningkatan alokasi anggaran, pengadaan fasilitas teknologi, dan pengembangan kompetensi pustakawan untuk mendukung keberhasilan perpustakaan dalam mendukung kegiatan pembelajaran.
Kata Kunci: Kepala Sekolah, Pengelolaan, Perpustakaan