Berdasarkan observasi peneliti di kelas satu madrasah aliyah 1 Banda Aceh, siswa tidak dapat membedakan isim, fi’il, hurf dengan benar. Hal ini terjadi karena metode yang digunakan adalah metode qiyasiyah tidak lengkap, kemudian siswa merasa kebingung dalam memahami pembelajaran sehingga mereka berbicara dengan teman di kelas. Oleh karena itu, peneliti ingin mengembangkan metode pengajaran nahwu berdasarkan metode qiyasiyah dan pendekatan pembelajaran aktif untuk mengatasi masalah ini. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui langkah-langkah pengembangan pembelajaran nahwu dan untuk mengetahui keefektifan serta respon siswa. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan metode penelitian dan pengembangan model ADDIE. Alat penelitian yang digunakan adalah observasi, dokumen, kuesioner, dan tes. Populasi penelitian adalah 432 siswa di kelas lima di tingkat sekolah menengah atas. Sampel penelitian ini adalah siswa kelas X ‘D’ yang berjumlah 30 siswa. Peneliti menggunakan lima langkah: Analisis, Desain, Pengembangan, Penerapan, dan Evaluasi. Peneliti memperoleh hasil dari kuesioner para ahli mengenai pengajaran tata bahasa dalam metode Qin adalah sangat baik. Hasil penerapan pembelajaran nahwu dengan metode Qin efektif, yang ditunjukkan dengan hasil uji Wilcoxon dari program SPSS sebesar 0.000, yang lebih kecil dari tingkat signifikansi 0.05. Respon siswa terhadap pembelajaran nahwu yang dikembangkan mendapatkan hasil 86% dengan kategori berhasil.