Banda Aceh merupakan Ibukota Provinsi Aceh yang memiliki mobilitas penduduk yang tinggi, sehingga dalam menunjang kebutuhan mobilitas penduduk yang tinggi dibutuhkan sarana transportasi yang mempermudah aksesibilitas dan konektivitas antar daerah berupa teriminal. Terminal terbesar yang menjadi pusat transportasi umum Kota Banda Aceh saat ini yaitu Terminal Batoh yang berlokasi di Desa Peunyeurat, Kec. Banda Raya, Kota Banda Aceh, Aceh. Terminal Batoh berdasarkan Peraturan Menteri Perhubungan RI Nomor PM 132 Tahun 2015, menurut peran pelayanannya Terminal Batoh tergolong kedalam terminal tipe A. Wakil Gubernur Aceh Ir. H. Nova Iriansyah, M.T. pada kunjungan nya ke Terminal Batoh menuturkan “Kami usul untuk terminal ini diredesain terkait tampilan bangunan gedung terminal (fasade), sirkulasi dan area parkir agar dibuat lebih modern namun bernuansa islami dan harus dilengkapi dengan fasilitas untuk difable” Berdasarkan penuturan Bapak Wakil Gubernur Aceh diatas, diketahui fasilitas yang telah ada di Terimal Batoh masih kurang memadai, diantaranya adalah sirkulasi transportasi dan pejalan kaki yang masih banyak crossing, kualitas bangunan yang sudah rusak dan kotor, kurangnya fasilitas yang tidak memenuhi standar Terminal Tipe A, serta tampilan bangunan yang tidak mencerminkan budaya Aceh. Oleh karena itu dilakukan redesain Kembali pada Terminal Batoh untuk memenuhi standar kebutuhan Terminal Tipe A dengan pendekatan Arsitektur Neo-vernakular, yang memiliki desain arsitektur yang mencerminkan budaya Aceh.