Aceh sebagai salah satu provinsi di Indonesia merupakan provinsi yang memiliki kekayaan budaya, tradisi dan seni yang beragam. Masyarakat Aceh telah lama dikenal dengan keterampilan dan keahlian dalam menciptakan karya seni yang estetis, fungsional dan simbolis seperti seni tari, seni musik, hingga seni kriya. Seni kriya salah satu bentuk seni yang berfokus pada keterampilan tangan yang tinggi dalam proses pengerjaannya dan menghasilkan benda atau objek yang memiliki nilai seni. Akan tetapi, seni kriya sudah mulai tidak diminati oleh para kalangan muda dan tidak menjadi sesuatu hal yang menarik untuk di pelajari, hal ini dapat mengakibatkan seni kriya lokal terlupakan dan hilang tergantikan dengan arus perkembangan zaman.
Perancangan Museum Seni Kriya Aceh bertujuan untuk menjadi wadah yang dapat menampung, memamerkan, dan mendokumentasikan berbagai karya seni kriya yang ada di Aceh. Museum ini diharapkan dapat berfungsi sebagai pusat edukasi, penelitian, pelatihan bagi generasi muda dan pengembangan seni kriya, serta sebagai tempat interaksi antara seniman, pengrajin, dan masyarakat luas. Pada Perancangan Museum Seni Kriya ini menerapkan tema arsitektur Neo-Vernakular dengan pendekatan Artistik, sehingga menciptakan ruang yang tidak hanya menarik secara visual, tetapi juga mampu menggugah emosi dan pemikiran pengunjung.