Penelitian ini membahas bagaimana media online Kompas.com membingkai pemberitaan mengenai perkembangan pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) yang merupakan proyek strategis nasional. Permasalahan dalam penelitian ini berfokus pada cara media tersebut menyusun narasi pemberitaan dan sejauh mana independensinya dalam menyampaikan informasi kepada publik. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis strategi framing yang digunakan Kompas.com, dengan menelaah struktur narasi, pemilihan narasumber, serta kecenderungan arah pemberitaan terhadap proyek IKN. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif. Data diperoleh melalui dokumentasi berita-berita Kompas.com pada bulan Oktober 2024 yang relevan dengan isu pembangunan IKN. Teknik pengambilan sampel dilakukan secara purposive sampling, dan analisis data menggunakan model framing Robert M. Entman yang terdiri dari empat elemen: define problems, diagnose causes, make moral judgment, dan suggest remedies. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Kompas.com secara konsisten membingkai proyek IKN dalam narasi yang mendukung pemerintah, menekankan keberhasilan teknis, progres pembangunan, dan komitmen politik, namun minim menghadirkan suara kritis dari masyarakat sipil, akademisi, maupun kelompok terdampak. Narasumber yang digunakan mayoritas berasal dari pejabat negara, dan bahasa yang digunakan cenderung membentuk citra positif proyek tanpa menyentuh secara mendalam potensi kontroversi seperti isu lingkungan, sosial, atau anggaran. Framing yang dibangun memperlihatkan bahwa media lebih berperan sebagai penyambung pesan resmi daripada ruang publik yang inklusif dan seimbang. Implikasi dari penelitian ini menunjukkan bahwa framing media sangat memengaruhi konstruksi realitas publik atas kebijakan nasional. Oleh karena itu, penting bagi masyarakat untuk memiliki literasi media yang kuat agar mampu menilai informasi secara kritis dan tidak hanya menerima narasi tunggal yang dibentuk media.