Pariwisata memiliki peran strategis dalam meningkatkan pendapatan daerah, memperluas lapangan kerja, serta memperkukuh identitas budaya. Wisata religi, seperti Makam Teungku Di Ujung (Syeikh Khalilullah) di Simeulue, tidak hanya bernilai sejarah dan spiritual, tetapi juga berpotensi mendorong ekonomi lokal. Namun, kurangnya promosi dan fasilitas pendukung menghambat optimalisasi potensi ini. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis peran Dinas Pariwisata Simeulue dalam mempromosikan wisata religi Makam Teungku Di Ujung, mengidentifikasi strategi yang digunakan, serta menelaah tantangan yang dihadapi dan dampaknya terhadap peningkatan kunjungan wisatawan dan kesejahteraan masyarakat. Pada penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif dengan teknik pengumpulan data melalui wawancara, observasi, dan dokumentasi. Informan terdiri dari pejabat Dinas Pariwisata, pengelola makam, tokoh masyarakat, wisatawan, dan pelaku usaha lokal yang dipilih secara purposive masing-masing 1 orang dengan total 5 orang informan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Dinas Pariwisata telah melakukan promosi melalui media sosial, baliho, dan literasi sejarah, serta mengadakan pelatihan pemandu wisata religi. Hambatan yang dihadapi meliputi minimnya kerja sama dengan media nasional, keterbatasan fasilitas, dan kurangnya penataan area. Masyarakat mendukung penuh pelestarian situs, dan keberadaan wisata religi ini berdampak positif pada ekonomi lokal, meskipun masih terkendala modal dan infrastruktur. Kesimpulan penelitian ini menunjukkan bahwa peran Dinas Pariwisata dalam mempromosikan Makam Teungku Di Ujung cukup signifikan, namun masih memerlukan penguatan strategi promosi lintas daerah, peningkatan fasilitas, dan sinergi dengan masyarakat. Optimalisasi ini diharapkan mampu meningkatkan kunjungan wisatawan dan memberdayakan ekonomi lokal.